Mohon tunggu...
alleahasanputri
alleahasanputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak UMP 6,5% dan PPN 12% terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia, Khususnya Kota Serang, Banten

16 Desember 2024   08:49 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:36 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Serang, Banten. Berikut adalah analisis dampaknya:  

### **1. Dampak Positif Kenaikan UMP 6,5%**

- **Peningkatan daya beli masyarakat:**  

  Kenaikan UMP memberikan tambahan pendapatan bagi pekerja, khususnya di sektor formal. Dengan daya beli yang meningkat, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar dengan lebih baik, seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan.  

- **Dorongan terhadap perekonomian lokal:**  

  Di Kota Serang, kenaikan daya beli dapat mendorong aktivitas ekonomi, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.  

### **2. Dampak Negatif Kenaikan UMP**

- **Beban bagi pengusaha kecil:**  

  Pengusaha, terutama di sektor UMKM, mungkin menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan pengeluaran untuk upah yang lebih tinggi. Hal ini berpotensi menyebabkan pengurangan tenaga kerja atau bahkan penutupan usaha kecil.  

- **Peningkatan harga barang dan jasa:**  

  Untuk mengimbangi biaya operasional yang lebih tinggi, pelaku usaha mungkin menaikkan harga barang dan jasa. Hal ini dapat mengurangi manfaat kenaikan UMP bagi masyarakat, terutama jika inflasi tidak terkendali.  

### **3. Dampak Kenaikan PPN menjadi 12%**

- **Penurunan daya beli masyarakat:**  

  PPN yang lebih tinggi akan meningkatkan harga barang dan jasa. Hal ini paling terasa pada kebutuhan pokok dan produk dengan elastisitas tinggi. Bagi masyarakat menengah ke bawah, terutama di Kota Serang yang memiliki tingkat pendapatan lebih rendah dibanding daerah perkotaan lain, dampak ini bisa signifikan.  

- **Efek terhadap sektor informal:**  

  Banyak masyarakat di Kota Serang yang bergantung pada sektor informal. Kenaikan PPN dapat menekan sektor ini karena konsumen mungkin mengurangi pengeluaran, yang berdampak pada penghasilan pekerja informal.  

### **4. Kombinasi Dampak Kenaikan UMP dan PPN**

- **Efek pada inflasi:**  

  Kombinasi kenaikan UMP dan PPN dapat mendorong inflasi, yang memengaruhi harga barang dan jasa. Jika kenaikan inflasi lebih besar dari kenaikan pendapatan, maka daya beli masyarakat akan tergerus.  

- **Kesenjangan sosial:**  

  Dampak kenaikan PPN lebih dirasakan oleh masyarakat berpendapatan rendah, sementara manfaat UMP hanya dirasakan oleh pekerja di sektor formal. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial di Kota Serang.  

### **Rekomendasi Kebijakan**

- **Subsidi atau insentif:**  

  Pemerintah daerah dapat memberikan subsidi pada sektor pangan atau transportasi untuk meredam efek kenaikan harga akibat PPN.  

- **Perlindungan UMKM:**  

  Pemerintah perlu memberikan insentif bagi UMKM di Kota Serang, seperti keringanan pajak atau bantuan modal, agar tetap mampu bersaing di tengah kenaikan biaya.  

- **Pengawasan inflasi:**  

  Pemerintah perlu mengontrol harga barang kebutuhan pokok agar kenaikan UMP tidak diimbangi dengan kenaikan harga barang.  

Dampak kebijakan ini sangat bergantung pada bagaimana pemerintah, baik pusat maupun daerah, mengelola implementasi dan memitigasi efek sampingnya. Pendekatan yang tepat dapat memastikan keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan pekerja dan stabilitas ekonomi lokal di Kota Serang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun