Mohon tunggu...
Aldy M. Aripin
Aldy M. Aripin Mohon Tunggu... Administrasi - Pengembara

Suami dari seorang istri, ayah dari dua orang anak dan eyang dari tiga orang putu. Blog Pribadi : www.personfield.web.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Andai Aku Admin] – Ini yang Kulakukan

29 Januari 2016   19:15 Diperbarui: 19 November 2017   14:42 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : Hubpost.net dan vignette3.wikia.nocookie.net

Menjadi administrator dalam sebuah komunitas, entah itu berupa blog keroyokan seperti kompasiana, forum maupun kemunitas jenis lainnya, membutuhkan kesabaran tingkat malaikat dan kecerdasan tingkat dewa serta ketegasan setingkat Krisna.

Ini dikarenakan para anggota terdiri dari berbagai golongan, kalangan, kelas, kasta bahkan dari beberapa jenis kelamin berbeda.  Dari yang memiliki kesamaan selera sampai kepada yang berseteru tak pernah ada juntrungnya.  Mengakomodasi berbagai kalangan dengan kepentingannya masing-masing bukanlah perkara mudah, tapi dengan kesabaran, kecerdasan dan ketegasan sedikit banyak akan membantu menyelesaikan polemik yang mungkin saja bisa terjadi tanpa kenal waktu.

Kompasiana, adalah salah satu blog keroyokan dengan keanggotaan (aktif, tidak aktif, rangkap) terbesar dengan jumlah anggota mencapai 300.000, menjadi tantangan tersendiri me-manage anggota sedemikian banyaknya.  Itulah mengapa kemudian aku berhayal seandainya didudukan menjadi administrator berbayar dikompasiana.

Hayalan itu kemudian menjadikan diriku mahluk yang berandai-andai menjadi administrator kompasiana dan dari hayalan itu mengasilkan buah pikiran berupa :

1.  Menguji kembali mesin blog kompasiana.

Sebagai admin bagian IT tentu aku paham akan kekurangan dan kelebihan mesin yang digunakan oleh kompasiana.  Pengujian ini sangat penting untuk menutup celah-celah keamanan yang mungkin saja terbuka agar mesin tetap berjalan dengan baik dan kompasianer merasa aman memposting tulisannya di kompasiana tanpa takut di hijacking oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Karena tampilan kompasiana menggunakan css boostrap dengan kustomisasi, tentunya aku tidak akan menghilangkan fitur-fitur standar, seperti membuat table, insert video dan fitur-fitur lainnya yang menunjang keberagaman postingan kompasianer.  Sebagai pengembang, aku akan merasa jengah jika fitur-fitur sederhana ini tidak bisa ditampilkan dengan sempurna, padahal kompasiana menyandang predikat sebagai blog keroyokan terbesar di bumi persada yang aku cintai dengan segenap jiwa dan raga, Indonesia.

2.  Memeriksa konten-konten yang ditayangkan oleh kompasianer dan admin kompasiana.

Sebagai Admin yang bertanggung jawab terhadap konten, saya mencoba untuk tidak lalai dan selalu memonitor konten-konten yang diposting oleh kompasianer, membuat kriteria yang jelas (khusus untuk internal admin) artikel yang layak Head Line, Highlight dan Feature Article.  Dan secara tegas tidak akan menjadikan Advetorial Kompasiana menjadi Head Line, karena advertorial sudah memiliki tempatnya sendiri.  Karena Advetorial bukanlah konten gratisan dari kompasianer tapi konten berbayar dari pihak-pihak tertentu, hal ini saya lakukan dengan mempertimbangkan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi semua kompasianer untuk mendapatkan space keterbacaan yang lebih luas.

Tidak menjadikan tokoh/public figure sebagai kompasianer yang istimewa, karena di ranah kompasiana yang diutamakan adalah sharing and connecting, bukan penonjolan terhadap tokoh-tokoh tertentu, karena jika saya melakukannya berarti secara tidak langsung saya telah menutup kesempatan dan peluang yang sama bagi kompasianer lainnya.

3. Belajar bersikap responsive bukan reaktif.

Menjadi admin yang responsive tidaklah mudah, tapi saya akan mencobanya, dengan cara seperti itu justru aku merasa akan lebih dengan kompasianer dan lebih mudah mengetahui yang menjadi permasalahan yang sedang mereka hadapi.  Jika aku bersikap reaktif, besar kemungkinan aku malah akan dibully, padahal aku nggak begitu suka makan nasi kebuli tapi kalua nasi lemak malah doyan.

Aku sangat yakin, jika responsive, kompasianer akan merasa dihargai dan dihormati walaupun sejatinya mereka tidak menghaparapkannya, karena yang mereka harapkan sebenarnya bisa mendapatkan rupiah dengan menulis di kompasiana.  Tetapi karena kebijakan managemen belum sampai kesana, maka yang bisa aku lakukan hanya melakukan pendekatan personal agar mereka tidak kabur ke blog  tetangga, walaupun kelahirannya baru kemaren sore sudah mampu membayar anggota yang menyetor tulisan.  Aku malu juga sih, tapi mau bagaimana lagi? Ada solusi?

4.  Selalu mengasah kemampuan diri.

Dengan kesadaran bahawa kemampuan kompasianer akan berkembang, maka akupun akan terus mengembangkan diri agar tidak terlalu tertinggal dan menjadi kutu kupret, karena sebenarnya aku menyadari bahwa ilmu itu tidak ada batasnya (yang ada batasnya pendapatan setiap bulan) dan aku harus jujur kepada diriku sendiri, tidak selamanya aku akan menjadi admin di kompasiana.  Dengan terus mengasah kemampuan diri, kesempatan berkarir di tempat lain menjadi semakin terbuka.  Andai aku tak mau mengasah kemampuan diri dan cukup berpuas diri dengan hanya menjadi admin kompasiana padahal usiaku masih muda maka bisa dipastikan suatu saat nanti aku akan tergilas jaman dan mungkin hanya menjadi admin biasa-biasa saja di kompasiana.

Salah satu cara terbaik yang bisa aku lakukan ada dengan tidak memberikan label apapun pada tulisanku, dengan cara ini bisa diketahui seberapa baik tulisan yang aku buat, kalau tulisanku jelek, apalagi copas kemudian dilabeli dengan kasta tertinggi, itu sama saja dengan aku membodohi dan membohongi diriku sendiri.  Apalah artinya label itu jika kudapat hanya karena aku seorang admin (admin bisa memberikan label apa saja kan?).

5.  Segera menikah.

Aku akan segera menikah, agar ada teman curhat dan ada orang yang bisa mengendalikan diriku jika suatu waktu lepas control.  Karena sebagai manusia, bisa jadi suatu saat emosi membludak tak terkendali, dengan kehadiran istri hal-hal semacam itu mungkin bisa dihindari.

6.  Tidak Lupa makan dan minum.

Seketat apapun pekerjaan sebagai admin, aku akan makan dan minum secara teratur, adalah sebuah kekonyolan karena memikul tanggung jawab sebagai admin dan kemudian aku modiar karena kurang makan.  Apa kata kompasianer.

7.   Tak Lupa BAB

Ini penting, bahkan lebih penting dari kehadiran seorang istri, bayangkan jika sebagai admin tidak pernah BAB…

Itulah tujuh garis-garis besar haluan admin yang akan aku pegang erat-erat, agar balonku tidak lepas ke udara.  Karena kalau balonnya pecah satu, yang tersisa cuma satu, aku khawatir tak punya keturunan. 

Ini hanya hayalan dan ilusi, tak perlu ditanggapi apalagi sampai tidak dilabeli, sungguh terrrlllaaallluuuu…hargailah sesamamu manusia sebagai mana engkau menghargai manukmu! Preet!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun