Tidak jauh berbeda dengan bantuan masker, sebagian diantaranya memandang sinis dengan mengatakan bahwa bantuan masker tidak mereka perlukan karena sudah biasa berhadapan dengan asap. Setelah dijelaskan dengan panjang lebar, ada diantaranya yang menerima dan langsung digunakan, ada yang menerima kemudian ditenteng pulang dan ada juga yang tetap menolak.
Karena sifatnya bantuan, tidak ada paksaan bagi mereka untuk menerima dan tidak ada sangsi bagi yang menolak, yang penting bagi saya dan kompasianer yang telah memberikan bantuan, bantuan sudah disalurkan dengan berbagai penjelasan tentang fungsi dan kegunaan bantuan, jika kemudian ada yang menolak, saya masih bisa memberikannya kepada yang mau dan membutuhkan.
Bantuan ini memang kecil nilainya secara materi, tetapi kami yakin bantuan tersebut bisa sedikit membantu mereka. Melalui tulisan ini, saya atas nama pribadi dan masyarakat yang telah menerima bantuan tersebut mengucapkan terima kasih kepada mas David Bekam dan rekan kompasianer yang enggan disebutkan namanya dalam tulisan ini. Semoga Allah SWT membalas budi baik kompasianer yang telah memberikan bantuan dalam bentuk dana, obat dan do’a.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H