Dari tempat saya berdiri, kira-kira disebelah barat laut, terlihat hamparan batu-batu alam dan pasir yang memenuhi sekitar pantai. Â Panorama yang menyejukan semakin membuat betah, apalagi pengunjung pada pagi hari masih sepi, sejuk dan sunyi membuat suana semakin nyaman.
[caption caption="Pemandangan yang terdapat disekitar pulau Simping terlihat indah dan menyejukan mata, akan lebih indah saat matahari terbenam | dok. pri"]
Mengalihkan padangan ke sisi  Selatan, terlihat hamparan hijau pepohonan berjajar kokoh batu-batu alam sepanjang pantai.  Saat seperti ini terasa sekali, betapa besarnya kuasa alam dan betapa pongah mahluk yang menamakan dirinya manusia.
Walaupun tidak bisa mendatangi pulau karena runtuhnya jembatan, Â ada kepuasan tersendiri saat melepaskan penat dengan menyaksikan keindahan pantai bahkan saya tidak lagi perduli dengan status pulau Simpin sebagai pulau terkecil didunia.
[caption caption="View disisi lain pulau simping, masih terlihat hijaunya pepohonan dan tumpukan batu alam sepanjang pantai | dok. pri"]
Dan sudah dapat diduga, sampah, ya sampah selalu menjadi penyakit kawasan wisata kita.  Ini juga yang terjadi di Pulau Simping, sampah dibiarkan bertebaran atau ditumpuk pada suatu tempat (yang pasti bukan tempat sampah), kesadaran pada pedagang makanan kecil masih rendah.  Walaupun kawasan wisata ini seperti ditinggalkan, tapi  masih memberikan masukan kepada para pedagang tempatan, apalagi saya juga mendapat informasi non formal dari ibu-ibu yang berjualan bahwa kawasan wisata ini akan dikelola oleh Pemda Singkawang.
[caption caption="Runtuhnya jembatan dan tumpukan sampah pada beberapa tempat merusak keindahan dan mengurangi greget karena tidak bisa mengunjungi pulau dengan berjalan kaki | dok. pri"]
Terlepas dari segala kekurangannya, jika kawasan ini dikelola dengan lebih profesional saya meyakini akan memberikan tambahan penghasilan untuk penduduk setempat selain pendapatan mereka sebagai nelayan. Â Pemda tidak perlu terlalu memikirkan pendapatan tambahan untuk kas daerah. Â Penyelamatan pulau Simping dan pantainya dari abrasi parah bisa dijadikan prioritas. Â Asset yang ditinggalkan oleh pihak pengelola sebelumnya bisa diambil alih dan menurut pendapat saya, aset tersebut masih sangat baik dan potensial.
Dan satu hal penting yang tidak boleh dilupakan oleh Pemerintah Daerah setempat, adalah klaim sebagai pulau terkecil didunia, bukan klaim sepihak, artinya Pemda atau pengelola harus mampu menunjukan dokumen bahwa benar pulau tersebut diakui sebagai pulau termini. Â Semoga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI