Mohon tunggu...
Aldy M. Aripin
Aldy M. Aripin Mohon Tunggu... Administrasi - Pengembara

Suami dari seorang istri, ayah dari dua orang anak dan eyang dari tiga orang putu. Blog Pribadi : www.personfield.web.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melihat Aktifitas Masyarakat di Sepanjang Sungai Melawi

11 April 2015   22:22 Diperbarui: 6 Agustus 2015   17:52 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai Melawi, adalah anak Sungai Kapuas yang ada di Kalimantan Barat, sungai ini membentang dari Kabutapen Sintang sampai Kecamatan Ambalau yang merupakan kecamatan berada paling hulu sungai Melawi.   Karena transportasi darat belum memadai (hanya bisa dilalui pada musim kemarau), sungai melawi masih merupakan urat nadi perekonomian dan transportasi pedalaman Kalimantan barat, khususnya daerah penghuluan.

  
[caption id="attachment_409405" align="aligncenter" width="600" caption="Sungai Melawi Di Pagi Hari | Dok. Pribadi - Aldy"][/caption]

Disungai ini berlangsung berbagai aktifitas masyarakat, sebagai jalur transportasi barang dan penumpang, tempat nelayan lokal mencari ikan, jalur perusahaan perkayuan untuk memilirkan kayu menuju industri pengolahan, sampai pada kegiatan mandi, cuci dan buang hajat.  Semuanya dilakukan di Sungai Melawi.

Pencemaran Air

Saat ini air sungai Melawi mengalami pencemaran yang cukup parah, penambangan emas tanpa izin di jalur sugai melawi masih marak dilakukan masyarakat ditambah dengan pembukaan lahan sawit yang luar biasa pesat dan adanya sisa-sisa HPH yang belum sepenuh di recovery.

[caption id="attachment_409406" align="aligncenter" width="600" caption="Mesin-mesin penyedot emas dari dasar sungai, salah satu penyumbang terbesar pecemaran sungai Melawi | Dok. Pribadi - Aldy"]

1428764741852621353
1428764741852621353
[/caption]

Dua puluh tahun yang lalu, sungai ini hanya keruh pada saat dimusim penghujan, menjelang kemarau airnya cukup jernih dan layak dikonsumsi.   Tapi saat ini, dimusim kemarau justru tingkat kekeruhan air semakin tinggi karena aktifitas penambangan emas semakin marak, ditambah lagi penggunaan mercury para penambang emas yang tidak terkontrol.  Selain air yang keruh, ikan-ikan sudah sulit didapat, jika pun ada, banyak yang khawatir ikan tersebut sudah tercermar mercury, namun karena suplai ikan kebanyakan dari sungai ini, masyarakat tetap mengkonsumsi ikan tersebut sebagai tambahan gizi keluarga.

[caption id="attachment_409407" align="aligncenter" width="600" caption="Jamban (penduduk setempat menyebutnya lanting), tempat aktifitas mandi, cuci dan kakus | Dok. Pribadi - Aldy"]

14287648811765707847
14287648811765707847
[/caption]

Selain itu, penggunaan sungai sebagai tempat mandi, cuci dan kakus, menambah parah pencemaran.  Tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang hajat disungai masih rendah.  Masih jarang ditemukan rumah yang memiliki kakus dirumah, karena mudahnya buang hajat disungai.

Sarana Transportasi Orang dan Barang.

Sungai melawi masih merupakan jalur transportasi utama barang dan orang terutama dimusim penghujan, karena praktis transportasi darat yang masih menggunakan jalan tanah tidak bisa dilewati.   Transportasi yang baik hanya sampai di Kabupaten Melawi, Nanga Pinoh.

[caption id="attachment_409408" align="aligncenter" width="600" caption="Para Siswa menggunakan transportasi sungai untuk menjangkau sekolah yang tidak terdapat di desa mereka, resiko karam bukan menjadi penghalang, karena mereka umumnya bisa berenang walaupun bukan jaminan keselamatan di arus yang deras | Dok. Pribadi - Aldy"]

14287649741582541880
14287649741582541880
[/caption]

Bahkan untuk berangkat kesekolah, para siswa sekolah dasar menggunakan sungai ini sebagai transportasi, karena belum setiap desa di pinggiran sungai memiliki sekolah dasar.  Setelah tamat SD, mereka melanjutkan pendidikan ke kecamatan terdekat atau ke Nanga Pinoh yang boleh dikatakan telah memiliki semua jenjang pendidikan dasar dan menengah.  Tidak ada pilihan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun