Best Practice Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi dan Dampak)
Tujuan penulis menyusun dan berbagi cerita baik (Best Practice) ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa meningkatkan hasil dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013 dengan menerapkan model kooperatif berbantuan media audio visual dan tablet android pada siswa kelas VI SD Negeri 17 Senseng Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat.
Adapun yang menjadi latar belakang mengapa hingga kegiatan Best Prestice ini penting untuk dilakukan karena adanya data yang menunjukkan dari situasi dalam pembelajaran semangat siswa yang menurun karena beberapa faktor diantaranya karena siswa lebih suka berkreativitas, lebih senang menggambar, suka menonton, suka bermain gadget.Â
Dari kondisi belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sekolah kami mendapatkan bantuan tablet android ukuran 7 inchi sebanyak 40 buah sebanding dengan jumlah siswa, namun tablet tersebut tidak digunakan dalam proses pembelajaran karena beberapa faktor, salah satunya tidak ada jaringan wifi yang tersedia.
Hasil kegiatan Best Practice ini perlu dibagikan karena mempertimbangkan beberapa alasan diantaranya, pertama dengan menerapkan model kooperatif berbantuan media audio visual dan tablet android siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari awal hingga akhir pembelajaran karena belum pernah mereka rasakan selama pembelajaran.
Kedua, model pembelajaran lebih berinovasi dan menanamkan karakter kerja sama. Ketiga, media pembelajaran yang digunakan lebih inovatif dan menintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran sehingga tidak membuat siswa bosan. Keempat pembelajaran berpusat kepada peserta didik, dan kelima pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Best Practice ini melibatkan siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 17 Senseng Kecamatan Tebas pada materi IPA materi membuat magnet sederhana dan melengkapi teks formulir pendaftaran pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia, penulis juga selaku guru sebagai fasilitator utama dan pengawas dan kepala sekolah sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan Best Practice serta rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
Â
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa yang terlibat?
Hal-hal yang menjadi tantangan setelah dilakukan identifikasi masalah refleksi diri, wawancara dengan pakar, wawancara dengan pengawas sekolah, wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat, maka beberapa yang menjadi tantangan yang terjadi yaitu:
- Rendahnya motivasi dan semangat siswa selama mengikuti pembelajaran dari pagi hingga siang.
- Rasa ingin cepat pulang karena tidak betah berada di sekolah.
- Jaringan wifi yang belum menjangkau sekolah untuk memanfaatkan tablet android sekolah.
- Persiapan media konkret membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding media audio visual seperti video pembelajaran.
- Siswa lebih senang bekerja sama dibandingkan dengan kerja individu, karena dengan kerja sama dapat meringankan pekerjaan siswa yang mengalami kesulitan.
Aksi: Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini