Di sini saya akan sedikit menceritakan pengalaman pribadi saya saat mendaki gunung andong Jawa tengah.
Tepatnya saat liburan awal tahun 2022, tempatnya di gunung andong, Magelang ,Jawa tengah.Â
Saat itu tepat pada liburan tahun baru saya dan teman-teman saya sekitar 7 orang merencanakan untuk mendaki gunung di gunung andong, inilah inti dari semua pendakian gunung Andong. Tanjakan pasir yang seolah tak ada habisnya. Semua permukaan di depan mata yang menanjak tajam hanya ada pasir dan batuan semata. Di tanjakan inilah sesungguhnya semua tekad, keinginan, kekuatan, niat dan mental di uji penuh.Â
Saat itu saya dan teman-teman saya melakukan pendaftaran terlebih dahulu di pos pendaftaran. setelah itu, saya dan teman-teman saya berkumpul di depan gapura pendakian untuk berdoa terlebih dahulu agar selama awal sampai akhir pendakian di berikan keselamatan.
Akhirnya, setelah berdoa saya dan teman-teman saya mulai perjalanan sekitar jam 4 sore menuju pos 1 dan ini pengalaman pertama kalinya saya mendaki gunung.
Perjalanan pun dimulai saat itu saya masih belum merasakan nikmatnya naik gunung akhirnya, di tengah perjalanan tiba-tiba kepala saya mendadak pusing dan disitu saya dan teman-teman saya beristirahat sejenak dan saya merasa tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan.
Akhirnya, teman-teman saya berusaha menyemangati saya agar kembali melanjutkan perjalanan pada akhirnya, Â perjalan pun berlanjut tapi carrier saya di bawakan oleh salah satu teman saya agar saya bisa kuat berjalan lagi.
Akhirnya, di pos pendakian 1 saya dan teman-teman saya berhenti sejenak dan meminum air yang sudah disiapkan.
Akhirnya, saya melanjutkan perjalanan menuju pos pendakian 2, di perjalanan semakin tinggi hawa dingin semakin menusuk tubuh.
Sesampainya di pos pendakian 2 saya dan teman-teman saya beristirahat sejenak dan meminum air yang ada.
Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan ke pos pendakian 3 di tengah perjalanan salah satu dari kami mengambil handphone untuk mengabadikan momen setelah itu kembali melanjutkan perjalanan lagi.
Sesampainya di pos pendakian 3 kami beristirahat dan meminum air, di pos pendakian 3 seingat saya dekat dengan sumber mata air. Akhirnya, kami melanjutkan perjalanan dan sesampainya di sumber mata air kami berhenti dan mengisi botol air yang sudah mulai habis.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kembali, Semakin tinggi hawa dingin pun semakin terasa ke tubuh tak terasa hari pun mulai gelap dan kabut mulai menutupi jalan yang kami lewati.
Di perjalanan kami akhirnya menemukan hamparan yang luas dan itulah basecamp tempat kami mendirikan tenda untuk beristirahat di situ saya merasa senang karena akhirnya saya berhasil mendaki gunung.
Hari pun semakin gelap dan kabut pun semakin tebal  pada akhirnya, kami segera mendirikan tenda agar bisa beristirahat dengan tenang.
Akhirnya, malam pun tiba kami mulai memasak makanan dan minuman yang ada untuk mengisi energi dan menghangatkan tubuh.
Setelah selesai memasak kami pun mulai menikmati hidangan yang ada, dan entah mengapa hidangan itu terasa sangat enak kami pun menyatapnya dengan perasaan yang senang.
Setelah menyantap hidangan yang ada, karena kami lelah dan capek akhirnya, Kami pun beristirahat dan tidur agar bisa bangun lebih pagi dan bisa menikmati indahnya sunrise.
Akhirnya, kami pun bangun dari tidur dan bisa menikmati indahnya sunrise pertama kalinya saya melihat dengan mata kepala saya sendiri saat itu, hati saya merasa sangat tenang dan senang entah mengapa saya merasa sangat bergembira.Â
Kami pun mulai mengabadikan moment dan mulai jalan-jalan di sekitar base camp di sana, banyak pendaki lain yang mengabadikan moment.
Saat jalan-jalan kami bertemu pendaki yang lain dan menyapa mereka, saat itu pendaki-pendaki sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing ada yang mengabadikan moment bersama, ada yang sedang memasak makanan, dan ada pula yang sedang berjalan-jalan dengan anak bersama istrinya.
Di situ saya mengerti bagaimana rasanya mendaki gunung.
Sekian pengalaman dari saya kurang lebihnya mohon maaf bila ada salah kata.
Tamat.
Catatan:"Ketika beban semakin berat dan jalan semakin terjal, dan keraguan mulai muncul, setidaknya tujuan masih terlihat."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI