Komik Sangkan Paran - Kembali Pulang diadaptasi dari "Sangkan Paraning Dumadi". Konsep filosofi dan cara pandang Jawa dalam memandang kehidupan. Komikus mencoba memaknai filosofi itu secara bebas dalam komik ini. Komik dengan 152 halaman ini dicetak secara pribadi oleh komikusnya, Kurnia Harta Winata.
Di dalamnya memuat 8 judul cerita, yaitu; Arti Hidup, Meminjam Tangan Tuhan, Melepas Label, Penunggang Pikiran, Pandawa Seda (Wafatnya Pandawa), Surga Dan Neraka, Risiko Keyakinan, Asal & Tujuan. Dari judul pertama sampai terakhir disajikan secara berkesinambungan. Tentu saja kita akan selalu menemukan makna dalam tiap judul cerita.
Dalam cerita yang berjudul Arti Hidup, mengisahkan Rere, yang dititipkan oleh orang tuanya pada Koel, merasa terbuang. Dia merasa tidak diinginkan oleh orang tuanya maka ditipkan pada Koel. Sementara orang tua Rere pergi ke luar negeri. Pada cerita yang berjudul Meminjam Tangan Tuhan, teman-teman Rere yang mengetahui bahwa Rere dititipkan pada Koel mengatainya sebagai "Anak Sampah".
Rere kemudian 'diselamatkan' oleh simbah dan berkata, "Biar Tuhan yang membalas, biar besok mereka disiksa di neraka." Si Mbah yang merasa ganjil dengan kalimatnya sendiri, kemudian menceritakan sebuah kisah kepada Koel.
Pada cerita Melepas Label, Rere diajak Koel membeli baju untuk menonton pertunjukan wayang. Rere dibelikan baju yang harganya murah, menurutnya itu akan membuatnya terlihat sebagai anak murahan. Namun penjaga toko mengajarinya kalau murah atau mahal hanyalah sebuah label yang bisa digunting lalu dibuang ke tong sampah.Â
Demikianlah cerita terus berlanjut sampai bagian terakhir dari buku yaitu 'Asal & Tujuan'.
Menggali Makna Hidup
"Sebenarnya memang lebih mudah memandang hidup itu tanpa tujuan. Semua sekedar lewat. Menghabiskan waktu. Tidak ada yang berarti. Tapi kalau begitu kita jadi merasa tak berharga dan banyak orang tidak mampu menghadapi rasa itu." (Kurnia Harta Winata - Arti Hidup)
Agaknya memang akan terasa lebih mudah menjalani hidup tanpa tujuan. Bangun tidur, makan, minum, tidur siang, menghabiskan waktu dengan hal yang disuka. Kemudian menunggu waktu kita kembali kepada sang pencipta. Tapi apakah dengan begitu hidup kita berarti?
Sebab pencarian arti hiduplah yang membuat banyak manusia mempunyai tujuan hidup. Menjalini hidup dengan mengejar sesuatu di dunia guna mencari seberapa berarti hidupnya bagi keluarga, teman-teman, masyarakat hingga bangsa dan negara.