Bangunan lama yang berada di Surabaya adalah bangunan dengan keunikan arsitektur Kolonial Belanda, dengan ciri khas mempunyai fasad cenderung simetris, atap bangunan menggunakan jenis gevel, dinding dan pintu yang cukup banyak, dan yang terakhir mempunyai ruang yang open space. Keunikan tersebut sudah disesuaikan dengan iklim Indonesia, sehingga para pengguna akan merasa nyaman.
Bangunan Lama menurut para ahli adalah Sebuah bangunan yang masih mempertahankan tampilan pola unik atau tradisi dari suatu budaya yang terus-menerus digunakan dan akhirnya menjadi identitas khas dari suatu wilayah. Di Surabaya banyak bangunan peninggalan Belanda dikarenakan pada awal abad ke-20 daerah Surabaya berubah menjadi tempat pengumpulan hasil bumi dari daerah pelosok seperti kopi, tembakau, gula, dan karet untuk diekspor sehingga aktivitas di Surabaya sangat padat dan mengakibatkan  pembangunan menjadi pesat.
Bangunan yang dibuat oleh Belanda sangat sesuai dengan iklim dan kebutuhan aktivitas masyarakat Surabaya, sehingga sampai sekarang bangunan ini telah tersebar di berbagai tempat di Surabaya. Banyaknya bangunan lama para pengusaha memanfaatkan tersebut menjadi sebuah kafe yang kekinian.
Kafe yang menggunakan bangunan lama akan mempertahankan arsitekturnya dan menambahkan jenis pencahayaan dan dekorasi interior. Hal tersebut untuk kenyamanan pengguna dan estetika. Berikut adalah beberapa kafe di Surabaya yang tetap mempertahankan bangunan lama.
Â
    Â
Locaahands Jl Tunjungan
Locaahands terletak pada jl tunjungan Surabaya pusat. Locaahand mempunyai interior yang sangat kekininan, dari segi lampu mereka menggunakan berbagai jenis tipe, mulai dari hidden light, spot light, general light dan downlight, sehingga menghasilkan atmosfer dramatis. Tidak hanya lampu, dekorasi dan furniture juga dipikirkan secara matang. Mereka menghadirkan sebuah rak dinding dari lantai menjulang tinggi ke plafon untuk menjadi focal point mereka, yang bertujuan menarik pengunjung dari luar kedalam. Berbagai macam furniture dan element interior dihadirkan untuk menunjang berbagai fungsi dan estetika, namun locahaands tidak merubah arsitektur bangunan, dapat dilihat dari jendela, pilar dan fasad mereka. Bangunan locahaand mempunyai banyak jendela sehingga pencahayaan alami bisa masuk kedalam ruangan, hal tersebut dapat berdampak positif bagi lingkungan karena pengurangan energi listrik
Tanamera Jl. Trunojoyo
Kafe Tanamera berlokasi di Jl. Trunojoyo, Tanah Merah menggunakan bangunan rumah lama yang diubah menjadi kafe sehingga terlihat sangat comfy. Tanah Merah tidak mengubah banyak bangunan serta interior namun memperjelas lagi dengan pencahayaan dan furniture. Penambahan furniture seperti meja dan kursi yang tidak berlebihan menambahkan keselarasan dalam interior sebelumnya.
       Dengan nuansa warna-warna netral dan sedikit sentuhan warna merah sebagai aksen membuat kafe ini terasa sejuk dipandang. Bagian plafon, lantai, pintu, dan dinding masih mempertahankan bangunan lama. Permainan lampu seperti hidden light dan wall lamp dapat menambahkan kesan modern namun tetap dalam nuansa lama,
Bluedoors
Â
Kafe Bluedoors yang terletak di Jl. Imam Bonjol Surabaya ini mempunyai bangunan Belanda yang di adaptasi dengan jawa. Kafe bluedoors sendiri tidak banyak merubah bangunan, dapat dilihat jendela, pintu, atap, dan lain-lain masih sama, namun kafe bluedoors menambahkan beberapa lampu gantung untuk menjadi sebuah focal point, dan alat penunjang lainnya.
Fentilasi dan jendela sangat terlihat jelas bergaya kolonial, hal itu lah yang manambahkan keunikan di kafe ini. Bentuk furniture pendukung seperti meja dan kursi tidak berlebihan sehingga masih se-irama dengan bangunan aslinya. Lantai menggunakan material granit warna abu-abu matte membuat terasa seimbang, dikarenakan bagian lampu chandelier sudah terkesan rame oleh karena itu bagian lantai dibikin simple.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H