Mohon tunggu...
Allafa Dinardi
Allafa Dinardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Kampus Sumedang

Sedang melaksanakan studi sebagai mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia prodi Industri Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Alasan Mengapa Orang Indonesia Menggunakan Jempol untuk Menunjuk Arah

15 Maret 2023   23:20 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:26 4750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang kaya. Salah satu kebiasaan menarik yang dapat ditemukan di Indonesia adalah penggunaan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu. Fenomena ini dapat ditemukan terutama di kalangan masyarakat Jawa, namun juga terdapat di daerah lain di Indonesia.

Penggunaan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu bukanlah hal yang asing di banyak budaya di dunia. Namun, di Indonesia, penggunaan jempol ini memiliki makna yang lebih dalam dan berkaitan erat dengan budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang Indonesia menggunakan jempol untuk menunjuk sesuatu:

Makna simbolis

Penggunaan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu memiliki makna simbolis dalam budaya Jawa dan Indonesia pada umumnya. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, jempol melambangkan kekuatan dan keberanian. Oleh karena itu, penggunaan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu menandakan bahwa orang yang menunjuk memiliki keberanian dan kekuatan untuk mengambil tindakan.

Menghindari kesalahan sosial

Di Indonesia, menunjuk menggunakan telunjuk dianggap tidak sopan dan kasar. Oleh karena itu, orang Indonesia lebih memilih menggunakan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu sebagai cara untuk menghindari kesalahan sosial dan menunjukkan kesopanan.

Memperlihatkan rasa hormat

Penggunaan jempol sebagai alat untuk menunjuk sesuatu juga dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang yang ditunjuk. Menurut budaya Jawa, menunjuk menggunakan telunjuk dianggap kurang sopan dan dapat dianggap merendahkan orang yang ditunjuk. Sebaliknya, penggunaan jempol menunjukkan rasa hormat dan menghindari penghinaan.

Kebiasaan Turun-Temen

Di dalam budaya Jawa, turun-temen atau kebiasaan saling menghormati dan menyapa antar sesama merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi. Dalam kebiasaan turun-temen, menunjuk dengan jempol dianggap sebagai tindakan yang sopan dan tidak kasar. Oleh karena itu, menunjuk dengan jempol dipandang sebagai tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan Jawa.

Meskipun menunjuk dengan jempol dipandang sebagai kebiasaan yang sopan dan menghormati lawan bicara, tetap harus diperhatikan cara dan situasi dalam melakukan tindakan tersebut. Kita harus selalu memperhatikan etika dalam berkomunikasi dan menghargai budaya serta kebiasaan masyarakat di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun