Mohon tunggu...
Alkitab Satu Menit
Alkitab Satu Menit Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Hidup ini singkat! Semua orang boleh membaca Alkitab dan memahami pesan Allah di dalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kematian Yesus Kristus vs Kematian Yudas Iskariot

9 Juli 2024   10:24 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:43 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Yesus Kristus mati disalibkan oleh orang-orang Romawi atas tuduhan pemberontakan dan penistaan agama dan dari orang-orang Yahudi. Sementara Yudas Iskariot mati karena membunuh dirinya sendiri. 

Yesus Kristus mengalami Luka Tombak yang dilakukan seorang prajurit Romawi. Lambungnya ditusuk dengan tombak setelah kematiannya, mengeluarkan air dan darah sebagai bukti bahwa benar Yesus Kristus telah mati sebelumnya. Sementara Yudas Iskariot mati dengan cara menggantung diri, dituliskan dalam Injil Matius 27:5 dan Kisah Para Rasul 1:18. Setelah mengkhianati Yesus, Yudas menyesal, menggantung diri, kemudian jatuh dan mati dengan isi perutnya keluar. Tidak ada lagi catatan detail tentang proses kematiannya dalam Alkitab. 

Yesus Kristus mati di kayu salib sebagai kurban untuk menebus dosa umat manusia. Kematian-Nya merupakan tindakan kasih yang radikal dan tanpa pamrih, menunjukkan keagungan dan kebesaran cinta TUHAN Allah bagi seluruh umat manusia. Sementara Yudas mati setelah mengkhianati Yesus dengan mencium-Nya dan menyerahkan-Nya kepada para imam Yahudi. Tindakannya dimotivasi oleh keserakahan dan kekecewaan pribadi.

Kematian Yesus di kayu salib mengalahkan kuasa dosa dan maut. Kebangkitan-Nya merupakan bukti kemenangan atas maut dan menawarkan harapan hidup yang sejati dan kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kematian Yudas dengan cara tragis, yaitu bunuh diri, menunjukkan kepada kita semua tentang konsekuensi fatal dari dosa dan ketidaksetiaan. Sebaliknya dari merendahkan hati dan bertobat, ia lebih memilih jalan dosa dan kehancuran.

Kematian Yesus membuka jalan bagi rekonsiliasi (pemulihan hubungan damai) antara manusia dan TUHAN Allah. Melalui iman kepada Yesus Kristus, manusia dapat kembali ke dalam hubungan yang benar dengan TUHAN Allah. Cara kematian Yudas yang mengerikan merupakan peringatan bagi kita semua tentang bahaya kehancuran yang ditimbulkan tindakan berdosa dan pentingnya menjaga iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus.

Melalui hal-hal tersebut di atas, TUHAN Allah menghadapkan kita pada dua pilihan penting yang dihadapi dalam hidup manusia di segala zaman: beriman pada Yesus Kristus yang penuh kasih dan pengorbanan, atau mengikuti contoh Yudas dalam jalan dosa dan kehancuran.

Melanjutkan pertanyaan di awal tulisan ini: Mengapa Yesus Kristus masih dapat makan dan minum setelah perut-Nya ditombak?

Ada tertulis dalam Alkitab bahwa sisi perut Yesus Kristus (lambung-Nya) ditikam, namun jelas tidak ditulis bahwa isi perutnya terburai setelah kematian-Nya. Yang tertulis adalah bahwa setelah kebangkitan-Nya, dalam tubuh yang mulia, Yesus Kristus makan bersama para murid-Nya. Hal ini menunjukkan fakta bahwa Yesus Kristus hidup kembali dan tubuh kebangkitan-Nya dapat makan dan minum. Tanpa keraguan, ini kutipan ayat lengkapnya dalam Injil Lukas 24:36-43. Dapatkan bonus penjelasan yang sangat menarik setelah ayat-ayat ini dibacakan:

Injil Lukas 24:36-43 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?" Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.

Sahabat Alkitab, sesuai dengan apa yang kami telah janjikan di awal tulisan ini, ini bonus penjelasan untuk sahabat yang masih menonton sampai sekarang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun