Mohon tunggu...
Alkitab Satu Menit
Alkitab Satu Menit Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Hidup ini singkat! Semua orang boleh membaca Alkitab dan memahami pesan Allah di dalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpuasa dalam Hukum Taurat

23 Maret 2023   06:43 Diperbarui: 24 Maret 2023   08:38 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://reformjudaism.org/sites/default/files/2020-09/RJ-feature-Fasting.jpg

Puasa adalah praktik yang ditemukan di banyak agama, praktik menahan diri dari makan dan minum sebagai bentuk penyesuaian diri secara rohani. Mungkin ada sahabat yang bertanya tentang apakah ada kewajiban menunaikan ibadah puasa di dalam Hukum Taurat. Dalam artikel ini kita akan membahas sekelumit tentang puasa di dalam Hukum Taurat yang diperintahkan TUHAN Allah melalui Musa kepada orang-orang Israel. Taurat Musajuga dikenal sebagai Kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen.

Dalam Taurat, puasa diwajibkan pada hari Yom Kippur, yaitu Hari Penebusan atau Hari Pendamaian (hari grafirat), yang jatuh pada bulan Tisri (sekitar bulan September atau Oktober dalam kalender Gregorian). Pada hari ini, yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi, mereka melakukan puasa selama 25 jam, dihitung dari terbenamnya matahari. Perayaan ini diperingati pada tanggal 10 Tisri dalam kalender Yahudi. Walaupun disebut perayaan, sebenarnya yang dilakukan adalah puasa.

Imamat 23:26-27 TUHAN berfirman kepada Musa: "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu."

Secara nasional, bangsa Israel berpuasa setahun sekali selama satu hari saja, dengan tujuan untuk pengampunan dosa bangsa Israel. Pada hari itu, mereka harus berpuasa dan mengadakan pertemuan untuk beribadat serta mempersembahkan kurban kepada TUHAN Allah. Puasa yang mereka lakukan, pada intinya adalah memusatkan diri pada introspeksi, penyesalan, dan pengampunan dosa. Puasa pribadi dapat dilakukan kapan saja, sebagai bentuk kerelaan dalam relasi dengan Allah, bukan sebagai kewajiban atau rutinitas.

Sahabat Alkitab, kita cenderung menyangka bahwa setelah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka hukum Taurat tidak diperlukan lagi, dirasakan kurang penting, sehingga dikeluarkan dari kehidupan kita. Namun ingat, Yesus Kristus datang ke bumi kita ini justru  untuk "menggenapi hukum Taurat". Apa artinya? Yesus Kristus menggenapi hukum Taurat dalan memberitahu arti yang sesungguhnya, serta menjadikan semuanya jadi kenyataan!

Walaupun ada saatnya hukum Taurat tidak diperlukan lagi, namun masa berlakunya lebih lama dari keberadaan langit dan bumi ini. Karenanya, jangan anggap enteng juga keseluruhan kitab-kitab dalam Perjanjian Lama, yaitu hukum Taurat, Mazmur dan kitab-kitab para nabi. Semua detilnya perlu dianggap serius dan diceritakan kepada orang-orang lain. Yesus Kristus berkata bahwa "inti hukum Taurat" adalah KASIH pada Allah, diri sendiri dan sesama manusia (Injil Matius 22:36-40). Hukum Taurat akan berakhir, tapi KASIH tidak akan berakhir, kekal, terus menerus kita lakukan (1 Korintus 13:8).

Yesus Kristus ingin kita hidup dalam kebenaran, melakukan kehendak TUHAN Allah, sesuai hukum Taurat. Namun, kita melakukannya bukan memakai topeng atau munafik... penampilannya bersih tapi hatinya kotor. Hidup kita tidaklah sempurna. Dengan kekuatan sendiri, kita tidak mampu melakukan dan mengajarkan Hukum Taurat, sehingga perlu "hidup berdasarkan kasih karunia Allah" (Efesus 2:8-10). Satu-satunya jalan untuk masuk Surga dan tinggal bersama Allah selama-lamanya adalah melalui percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Bagi kita, yang bukan orang-orang Yahudi, dapat disimpulkan bahwa inti dari berpuasa adalah merendahkan diri di hadapan Allah serta memperhatikan kehendak-Nya. Berpuasa juga berarti kembali kepada Allah, bertobat dengan sepenuh hati, memperbaiki hidup. "Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu" (Yoel 2:13). Selamat menunaikan ibadah puasa, sahabat!

-----------
Alkitab Satu Menit adalah sahabat membaca dan mempelajari Alkitab. Orang paling sibuk sekalipun bisa mengerti pesan Allah melalui pembahasan singkat ini. Bila ada pertanyaan mengenai Alkitab atau Iman Kristen, silahkan ditanyakan di kolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun