Kembalilah... Akuilah Kesalahanmu
Pepatah bijak bilang, sejauh apapun kita telah berjalan, bila jalan itu salah... KEMBALILAH. Kembali, memiliki arti: "balik ke tempat atau ke keadaan semula, sekali lagi, berulang lagi"Â (KBBI). Dalam hidup ini, keputusan kembali yang terpenting adalah kembali kepada Sang Pencipta.
Kita diperintahkan untuk kembali
Yeremia 3:12, 14, 22
12 Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
14 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
22 Kembalilah, hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan engkau dari murtadmu. Inilah kami, kami datang kepada-Mu, sebab Engkaulah TUHAN, Allah kami.
Bila diperhatikan dengan baik, ada tiga kali disebutkan dalam pasal 3 kitab Nabi Yeremia tersebut, firman TUHAN: "Kembalilah" (di ayat 12, 14, dan 22). Yang menyuruh Nabi Yeremia untuk mengatakan hal itu kepada Israel adalah TUHAN. Ia memerintahkan Israel yang "murtad" tersebut untuk kembali kepada-Nya. TUHAN menegaskan bahwa diri-Nya penuh belas kasihan dan tidak akan selamanya marah kepada umat-Nya.
Uniknya, KBBI juga menyebutkan arti dari "murtad" adalah  berbalik belakang, berbalik kafir, membuang iman, berganti menjadi ingkar. Berbalik bisa ke depan, bisa juga ke belakang. Berbalik bisa berbuah positif dan bisa berbuah negatif juga. Tergantung dari tujuannya. Secara sederhana, murtad adalah tindakan seseorang berbalik menjauhi TUHAN... sedangkan kembali (bertobat) adalah tindakan seseorang berbalik mendekati TUHAN.
Murtad: Tidak Setia dan Tidak Taat
Yeremia 3:13
"Hanya akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu, telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman TUHAN."
Masih di dalam pasal tersebut, perbuatan "murtad" tersebut disandingkan dengan perbuatan "mendurhaka" terhadap TUHAN. Alkitab dalam terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) menggunakan frase "tidak setia" bagi kata "murtad" dan "memberontak" bagi kata "mendurhaka". Saat kita tidak setia kepada TUHAN atau memberontak (tidak taat)  kepada-Nya  sama dengan kita murtad. Ngeri sekali! Renungkan, dalam hidup ini, betapa banyaknya ketidaksetiaan dan ketidaktaatan kita kepada TUHAN. Alangkah celakanya diri kita!
Mengakui kesalahan kita
Yeremia 4:4
"Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu."
Nabi Yeremia menuliskan bahwa langkah awal untuk kembali adalah "akuilah kesalahanmu" (ayat 13). Akuilah bahwa selama ini diri Anda telah murtad dan mendurhaka, tidak setia dan tidak taat kepada TUHAN. Saat kita terus membaca firman TUHAN yang disampaikan oleh Nabi Yeremia tersebut, di pasal selanjutnya ada tertulis bahwa ternyata "murtad" itu bukan sekedar meninggalkan TUHAN secara fisik saja, tapi juga "urusan hati." (Yeremia 4:4)
Di hadapan TUHAN, kondisi hati manusia lebih berharga dari kondisi fisiknya... disunat atau tidak disunat? Jelas sekali bahwa yang menjadi fokus utama TUHAN adalah sunat hati. Ia ingin kita memiliki kehidupan yang baru, dimulai dari hati yang bertobat kepada-Nya. Ingatlah bahwa saat kita bertobat, TUHAN penuh belas kasihan dan tidak akan selamanya marah kepada umat-Nya.
Sahabatku, ayo cek kondisi hati kita hari ini. Mungkin Anda masih melakukan kewajiban agama dengan setia (secara fisik), namun hatimu sedang jauh dari TUHAN. Bila itu yang terjadi, seberapa jauh pun Anda dari TUHAN, kembalilah kepada-Nya sekarang! Perbaruilah janji setia Anda kepada TUHAN dan serahkanlah kehidupan Anda secara khusus untuk TUHAN.
------------
Di tengah kesibukan sehari-hari dan waktu hidup yang terbatas... Anda dapat menikmati renungan singkat Alkitab Satu Menit di Kompasiana. Silahkan Follow dan Comments jika suka, Like dan Share kepada keluarga dan kenalan Anda. Tuhan Yesus mengasihimu!
Audio renungan singkat dapat diakses di link: Klik di sini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H