Mohon tunggu...
zulham efendi
zulham efendi Mohon Tunggu... -

saya bekerja di salah satu perusahaan jasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Tanjungbalai krisis kepercayaan Kepemimpinan"

8 Maret 2014   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanjungbalai, Berjuluk Kota Kerang, Kota yang berada beberapa Jam perjalanan dari kota medan, dimana masyarakat nya bermata pencaharian sebahagian besar sebagai nelayan.  Pada saat ini kota ini di pimpin oleh wali kota yang berlatar belakang sebagai juru dakwah, berprofesi sebagai pns yang dahulunya juga sebagai dosen di IAIN Sumatera Utara.

Sudah hampir sepuluh tahun beliau menjadi pemimpin di kota kerang tersebut, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil walikota bersama dengan dr.Sturisno hadi. S.pOG sebagai walikota nya, dan hampir sepuluh tahun pula masyarakat menggantungkan harapan besar terhadap kepemimpinan yang di jalankannya.

Sekarang beliau (thamrin munthe) sudah 3 tahun lebih menjadi walikota, banyak tudingan miring yang di tujukan padanya, baik isyu rotasi mutasi yang "berbayar", atau isyu proyek - proyek yang di kelola oleh keluarganya.

Salah seorang warga  masyarakat kota tanjungbalai yang ber inisial ST,  yang berkerja sebagai buruh bangunan, mengatakan " Pak Thamrin ni kudongar - dongar sudah mamboli tanah disana sini , kabarnyo duitnyo dikutip nyo  dari setoran pns yang ondak jadi kepalo dinas" ujar ST dengan logat khas tanjungbalai nya.

Saya pun tidak percaya begitu saja, lalu saya mencari sumber lain untuk memastikannya, namun apa yang saya peroleh ternyata informasi nya tidak jauh berbeda, dimana mereka men deskripsikan thamrin sebagai walikota yang tidak peduli dengan kesejahteraan rakyatnya, beliau katanya hanya mementingkan keluarga dan pribadinya dengan menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya.

Hingga saya pun menyimpulkan bahwa informasi tersebut cukuplah sebagai bahan cerita , yang belum dapat dijadikan acuan untuk dijadikan alat bukti di depan mata hukum yang berlaku di negara ini, namun saya merasa krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan di kota tanjungbalai sedang terjadi dan melanda dengan skala yang sangat besar, sehingga ini akan berdampak kepedulian sosial yang pastinya akan menurun drastis.

Terakhir informasi yang saya dapatkan bahwa beberapa elemen masyarakat baik lsm, mahasiswa sudah berulang ulang demonstrasi mempertanyakan kasus dekranasda kota tanjungbalai yang ternyata dekranasda tersebut di ketuai  oleh istri walikota tanjungbalai, hal ini tentu akan memperburuk suasana kepercayaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun