Â
PURBALINGGA, Sidanegara, Selasa (10/09/2024) -- Mahasiswa KKN Kelompok 088 Sidanegara melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimulai pada tanggal 02 Agustus 2024 hingga 04 September 2024 di bawah bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Bapak Lutfhi Zamakhsyari, SE., M.Si. Kegiatan ini melibatkan sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang bekerja sama dengan masyarakat Desa Sidanegara, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, dengan fokus pada pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) lokal.
KKN Kelompok 088 menghadirkan berbagai inovasi guna mendorong UMKM di Desa Sidanegara agar semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Program ini berlandaskan pada observasi awal yang menunjukkan bahwa UMKM di desa ini memiliki potensi besar, namun masih memerlukan dukungan dalam hal manajemen, pemasaran, dan penggunaan teknologi.
Inovasi Digitalisasi UMKM
Salah satu program unggulan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN adalah penerapan digitalisasi dalam pengelolaan UMKM. Tim KKN-UMP memperkenalkan penggunaan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook sebagai sarana pemasaran produk secara daring dengan pelatihan dan pembuatan E-commerce. Hal ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM lokal, yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan secara langsung.
Mahasiswa KKN juga memberikan pelatihan mengenai pembuatan konten digital, seperti foto produk yang menarik dan video promosi singkat. Para pelaku UMKM diajarkan cara membuat akun bisnis, mengelola unggahan, serta melakukan interaksi dengan calon pelanggan secara efektif.Â
"Dengan adanya pelatihan ini, UMKM di Desa Sidanegara diharapkan mampu meningkatkan penjualan serta daya saing mereka di era digital." Ujar Bapak Darpan selaku ketua UMKM Tunas Jaya Desa Sidanegara.
Pengembangan Produk Lokal
Selain digitalisasi, program KKN ini juga berfokus pada pengembangan produk-produk lokal agar memiliki nilai tambah dan daya tarik lebih. Mahasiswa KKN mengadakan sesi konsultasi bersama Ketua UMKM Tunas Jaya untuk mengevaluasi produk UMKM yang ada di Desa SIdanegara, mulai dari kualitas, kemasan, hingga inovasi rasa dan varian produk baru.
beberapa UMKM yang mendapatkan pendampingan khusus adalah produsen makanan ringan tradisional yaitu kembang goyang dan keripik pisang. Melalui KKN, produk mereka diubah dengan kemasan yang lebih modern dan menarik, serta ditambahkan varian rasa yang lebih disesuaikan dengan selera pasar saat ini. Inovasi ini mendapat respon positif dari masyarakat sekitar dan diharapkan dapat menarik perhatian konsumen yang lebih luas.
"Kehadiran mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto di Desa Sidanegara memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat maupun UMKM setempat. Program-program inovatif yang diimplementasikan berhasil meningkatkan keterampilan pelaku UMKM, memperluas jaringan pasar, serta mendorong terciptanya produk-produk baru yang lebih kompetitif."Ujar Bapak Paryono selaku Kepala Desa Sidanegara.
Para mahasiswa KKN berharap bahwa inovasi yang telah mereka lakukan selama masa pengabdian dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi UMKM di Desa Sidanegara.Â
"Kami berharap, meskipun kami sudah selesai KKN, masyarakat tetap melanjutkan inovasi-inovasi ini agar UMKM di Desa Sidanegara bisa lebih maju dan mandiri," Ujar Febrisa Alkhaudry ketua kelompok KKN-UMP Sidanegara 008 sekaligus koordinator Desa Sidanegara.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Desa Sidanegara memiliki potensi untuk menjadi desa mandiri dengan UMKM yang kuat dan berdaya saing tinggi . Mahasiswa KKN Kelompok 088 Universitas Muhammadiyah Purwokerto merasa bangga bisa berkontribusi langsung.
Inovasi SingSehat: Mahasiswa KKN-UMPurwokerto Ciptakan Nugget Singkong untuk Cegah Stunting di Desa Sidanegara
Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto kembali menghadirkan inovasi melalui program kerja individu SingSehat (Singkong Sehat) yang bertujuan mencegah stunting pada anak-anak di Desa Sidanegara, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga. Program ini difokuskan pada inovasi produk makanan berbasis singkong yang diolah menjadi nugget sehat, yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak di desa tersebut.Â
Menurut pengamatan mahasiswa KKN-UMP, singkong umumnya hanya diolah menjadi makanan tradisional seperti keripik atau gaplek yang belum memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, terutama yang berkaitan dengan pencegahan stunting. Padahal, singkong memiliki potensi besar jika diolah menjadi produk yang lebih bervariasi dan bernilai gizi tinggi, seperti nugget singkong ini.
Inovasi Nugget Singkong Sehat
Melalui program SingSehat, singkong yang melimpah ini diolah menjadi nugget yang kaya gizi dan disukai oleh anak-anak. Proses pembuatan nugget ini melibatkan penggunaan bahan-bahan sehat lainnya, seperti daging ayam, wortel, dan bayam, yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan anak.
Nugget singkong ini tidak hanya lezat, tetapi juga dikembangkan sebagai makanan yang ramah anak, baik dari segi rasa maupun tekstur. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak yang rentan terhadap stunting mau mengonsumsi makanan tersebut secara rutin. Dengan cara ini, asupan gizi mereka dapat meningkat dan membantu pertumbuhan mereka menjadi lebih optimal.
"rasanya enak dan tidak terasa seperti makan singkong biasa sangat menarik, apalagi anak-anak sering susah makan sayur, tapi kalau dibuat nugget begini mereka jadi suka. Semoga ini bisa bermanfaat dan membantu anak-anak di desa kami tumbuh lebih sehat," ungkap Ibu Srinurwanti selaku Kader Posyandu Desa Sidanegara
Ibu lainnya, ibu Ety Wijayanti selaku bidan di Desa Sidanegara menambahkan, "variasi makanan yang lebih sehat dan enak buat anak-anak ini sangat menarik , serta kemasannya pun sangat higienis dan bagus karena menggunakan plastik vacum dan semoga inovasi ini dapat menginspirasi  ibu kader serta bermanfaat lebih untuk pencegahan stunting di desa Sidanegara."
Respon positif ini menunjukkan bahwa program SingSehat bukan hanya bermanfaat secara gizi, tetapi juga mudah diterima oleh masyarakat setempat. Selain itu, inovasi ini memberikan kesempatan bagi ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam menyajikan makanan sehat bagi keluarga.Â
"Dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah di dapat seperti singkong saya harap masyarakat dapat secara mandiri meningkatkan kualitas gizi keluarga mereka tanpa bergantung pada bahan pangan yang sulit diakses" Usung Febrisa Alkhaudry Mahasiswa KKN-UMP yang mencetus program tersebut.
Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN-UMP ingin meninggalkan warisan positif bagi Desa Sidanegara dari segi kesehatan dan gizi inovasi SingSehat menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan semangat pengabdian, mahasiswa KKN-UMP dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Sidanegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H