Mohon tunggu...
Alkasia Narita
Alkasia Narita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya dirimu yang Bisa Mewujudkan Mimpimu !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKNT Unisri: Pendampingan Optimalisasi Bisnis Rumahan Gendar di Dusun Segawe

17 Agustus 2021   22:40 Diperbarui: 17 Agustus 2021   22:49 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemasan Kerupuk sebelum mengenal Branding dan Pengemasan (dokpri)

Wonogiri- Dusun Segawe merupakan salah satu dusun yang ada di Kelurahan Purwosari, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Salah satu potensi yang ada di dusun Segawe ini adalah Padi, karena hampir 80% mata pencaharian warga Dusun Segawe sebagai petani. Dengan hasil panen yang berlimpah ini, harga jual beras tidak begitu tinggi, sehingga banyak masyarakat yang mengeluh, karena modal yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. 

Oleh karena itu, muncullah ide untuk membuat bisnis rumahan dari olahan beras tersebut. Salah satunya adalah membuat gendar atau beberapa daerah menyebutnya puli.

Gendar sendiri merupakan nasi matang yang diberi obat khusus untuk membuat gendar dan di masak lagi seperti memasak nasi pada umumnya, tidak lupa diberi beberapa tambahan bumbu dan penyedap rasa. Kemudian di tumbuk sampai halus dan di bentuk sesuai dengan kebutuhan. 

Ada beberapa jenis makanan yang bisa dibuat dari Gendar ini, salah satunya adalah Kerupuk Gendar. Gendar yang sudah dimasak di bentuk bulat kecil kemudian dipipihkan hingga tipis lalu dijemur.

Gendar sendiri bukan makanan yang asing bagi warga Wonogiri , dan merupakan salah satu makanan tradisional dari daerah Wonogiri. Sebelum ada krupuk Gendar, Gendar sendiri sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat Wonogiri. Ada beberapa makanan khas yang bisa  dihasilkan dari Gendar  yaitu krupuk gendar, Gendar Pecel, dan Gendar goreng. Dengan adanya inovasi Krupuk Gendar ini, maka produksi Gendar di Wonogiri juga meningkat.

Proses Pembuatan Gendar (dokpri)
Proses Pembuatan Gendar (dokpri)


Kerupuk Gendar terbukti mampu bersaing dengan kerupuk-kerupuk lain yang sudah ada sebelumnya, hal ini dikarenakan rasa khas dari Gendar itu sendiri yang enak dan gurih, sangat cocok digunakan sebagai tambahan lauk pauk. Bisnis Rumahan ini sudah cukup populer di masyarakat, karena minat masyarakat yang cukup tinggi. 

Disini saya sebagai mahasiswa yang sedang menjalankan KKNT membantu pendampingan dam optimalisasi bisnis ini, mulai dari cara membuat hingga pendistribusian. Sebelumnya pengemasan kerupuk gendar ini hanya menggunakan kantong plastik biasa, tanpa logo dan merk produk, maka saya sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN mendampingi Bu Tumi  selaku produsen krupuk Gendar ini.

Proses Pembuatan Kerupuk Gendar sebelum di jemur (dokpri)
Proses Pembuatan Kerupuk Gendar sebelum di jemur (dokpri)

Pengemasan Kerupuk sebelum mengenal Branding dan Pengemasan (dokpri)
Pengemasan Kerupuk sebelum mengenal Branding dan Pengemasan (dokpri)


Setelah saya berbincang-bincang dengan Bu Tumi, kendala dalam pemasaran Krupuk Gendar ini yaitu beliau belum menggunakan media sosial, belum mempunyai merk produk dan belum ada pengemasan yang baik, maka saya memberikan beberapa tips kepada beliau. Branding dan Pengemasan yang baik tentu lebih menarik perhatian konsumen, maka dari itu saya memberikan pendampingan bagaimana cara menciptakan branding dan pengemasan. 

Kerupuk Gendar sudah mempunyai merk dan pengemasan yang lebih rapi (dokpri)
Kerupuk Gendar sudah mempunyai merk dan pengemasan yang lebih rapi (dokpri)

 Di zaman yang serba digital ini, hampir semua kegiatan memanfaatkan teknologi, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Hal tersebut berdampak positif bagi perkembangan bisnis di Indonesia, begitu juga dengan UMKM. Nah, dengan adanya teknologi tersebut, saya akan membantu Bu Tumi dalam proses pemasaran dan distribusi dengan menggunakan media sosial. 

Media sosial terbukti mampu untuk digunakan sebagai alat pemasaran produk, apalagi di tengah Pandemi Covid 19 seperti ini. Dimana kita diharuskan untuk dirumah saja, mengurangi mobilitas, maka pemanfaatan media sosial merupakan salah satu cara yang sangat efektif.

Sebelum dipasarkan melalui media sosial, hal pertama yang saya lakukan adalah dengan membantu beliau bagaimana cara pengemasan produk yang baik, setelah itu saya membuat logi untuk beliau dan logo tersebut nantinya akan ditempel pada produk. Setelah itu batu dipasarkan menggunakan bantuan media sosial. Semoga saja dengan adanya pendampingan UMKM ini, usaha Bu Tumi dapat mengalami peningkatan dan dapat bertahan di tengah pandemi Covid 19 seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun