Tentu saja, mengajar di sekolah yang terletak di daerah terpencil memiliki tantangan tersendiri. Akses terhadap sumber belajar yang terbatas, kondisi infrastruktur yang kurang memadai, dan berbagai kendala lainnya menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang sangat besar untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan bermakna.
Salah satu momen paling berkesan adalah saat pulang sekolah. Mereka akan berjalan bersama-sama, beriringan, sambil bercerita dan tertawa. Sebagai seorang guru, saya seringkali ikut berjalan bersama mereka. Dalam perjalanan pulang inilah, terjalin interaksi yang sangat akrab antara guru dan murid. Banyak cerita dan pengetahuan baru yang saya dapatkan dari mereka. Ada yang bercerita tentang tanaman obat yang tumbuh di sekitar sekolah, ada pula yang berbagi pengalaman menarik saat bermain di sungai. Dari interaksi ini, saya sadar bahwa pengetahuan itu bukan hanya berasal dari buku atau guru, tetapi juga bisa datang dari anak-anak yang penuh rasa ingin tahu.
Pelajaran Berharga
Dari pengalaman mengajar di SD Negeri Kuala Pango II, saya belajar banyak hal. Saya belajar bahwa semangat belajar itu universal, tidak mengenal batas usia, suku, atau kondisi sosial ekonomi. Saya juga belajar bahwa alam adalah guru terbaik. Melalui alam, kita dapat belajar tentang kehidupan, kebersamaan, dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Kisah perjuangan siswa-siswi SD Kuala Pango II adalah sebuah inspirasi bagi kita semua. Mereka telah membuktikan bahwa dengan semangat yang kuat, kita dapat mengatasi segala rintangan dan meraih cita-cita. Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada mereka agar dapat meraih masa depan yang lebih cerah.
SD Negeri Kuala Pango II
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
