Mohon tunggu...
Alkautsar W Nugraha
Alkautsar W Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Program Studi Industri Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Ngabuburit Menjadi Tradisi Masyarakat Saat di Bulan Suci Ramadhan

30 Maret 2023   00:34 Diperbarui: 30 Maret 2023   00:35 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Menurut situs PPID Kota Serang, Ngabuburit terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah "nga", yang merupakan akhiran karena kata awal diulang. Dan "burit" berarti waktu menjelang magrib untuk adzan, sore atau senja.

Jadi bila mengartikannya, makna ngabuburit adalah menunggu waktu menjelang magrib untuk adzan atau waktu berbuka puasa. Kata ngabuburit sering digunakan saat menunggu magrib atau untuk kegiatan sore, entah itu jalan-jalan sore atau yang lainnya, menunggu adzan magrib sebagai tanda berbuka puasa.

Lantas mengapa ngabuburit ini menjadi suatu kegiatan bahkan tradisi yang ada dalam lingkungan masyarakat?

Kini ngabuburit menjadi salah satu budaya atau kebiasaan yang sering dilakukan pada bulan Ramadan menjelang buka puasa. Dahulu, Ngabuburit merupakan salah satu jenis kegiatan anak-anak yaitu pergi ke mesjid untuk menunggu waktu berbuka puasa di sore hari selama bulan suci Ramadhan sebagai kegiatan yang positif. Namun, kini Ngabuburit penuh dengan jalan-jalan sore, jalan-jalan ke tempat-tempat atau sekedar membeli aneka jajanan untuk berbuka puasa.

Bukan dari kalangan anak - anak saja, kini ngabuburit menjadi salah satu kegiatan bagi para remaja bahkan orang dewasa. karena ngabuburit dianggap memberi sugesti mempersingkat waktu menuju waktu berbuka atau adzan maghrib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun