Mohon tunggu...
Muhammad Najih
Muhammad Najih Mohon Tunggu... Human Resources - pesantri.com

Penulis lepas, HR Specialist

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pesantri: Dari Santri untuk Pesantren

18 Juni 2020   16:55 Diperbarui: 18 Juni 2020   17:12 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang tua saat ini memilih mendaftarkan anak-anaknya di sekolah yang berbasis pesantren. Namun dengan adanya wabah Covid-19 ini seluruh lapisan masyarakat dan seluruh instansi harus menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus, tidak terkecuali pesantren.

Proses penerimaan santri baru di banyak pesantren yang seharusnya dilakukan di bulan Syawal akhirnya terhambat dengan adanya Covid-19 ini. Terlebih sejauh ini proses pendaftaran di banyak pesantren masih menggunakan sistem tradisional melalui tatap muka secara langsung dengan datang ke pesantren. Hal ini tentu tidak memungkinkan di situasi pandemi seperti sekarang ini.

Mau tidak mau pesantren harus menerapkan sistem baru dengan melakukan proses pendaftaran jarak jauh via online. Namun, untuk beralih dari sistem yang lama menuju sistem baru tentu tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Padahal kebutuhan pesantren untuk membuka pendaftaran baru adalah kebutuhan mendesak. Terlebih aktivitas belajar mengajar semester baru di tahun 2020/2021 akan segera dilaksanakan.

Tentu ini tidak hanya menjadi problem bagi pesantren, tetapi juga menjadi problem bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anak-anaknya di pesantren. Banyak orang tua yang was-was tidak dapat mendaftarkan anak-anaknya di pesantren karena sampai saat ini belum banyak pesantren yang membuka pendaftaran santri baru, padahal di tahun-tahun sebelumnya bulan Syawal adalah bulan di mana banyak pesantren membuka pendaftaran santri baru. Hal ini kemungkinan dikarenakan beberapa pesantren belum memiliki solusi untuk tetap membuka pendaftaran di masa pandemi ini.

Melihat kondisi tersebut, beberapa alumni pesantren membuat aplikasi gratis yang memudahkan pesantren dalam mengelola proses adminitratif secara internal dan juga memudahkan orang tua dalam mengakses pondok pesantren yang ingin dituju. Para alumni pesantren tersebut memiliki dedikasi yang kuat untuk membantu pesantren untuk dapat beradaptasi di masa pandemi virus corona ini. 

Ulul (alumni Pesantren Zenul Hasan, Genggong) inisiator dari tim ini telah berjuang untuk membuat aplikasi ini. Di sisi pengembangan Aplikasi, Ulul dibantu oleh Rio rekan satu pesantrennya dulu di Zaenul Hasan, Genggong. Kemudian, dari sisi management serta analisis kebutuhan pesantren dan orang tua santri dibantu oleh Najih yang merupakan alumni Pesantren Raudlatul Ulum, Guyangan.

Melalui aplikasi tersebut orang tua akan dimudahkan untuk mendaftarkan anaknya secara online di Pesantren yang dituju, aplikasi tersebut juga menyediakan kemudahan pembayaran SPP dan uang pendaftaran kepada orang tua secara online. 

Dari sisi Pesantren kemudahan yang didapat adalah dalam pencatatan administrasi pendaftaran, pencatatan laporan keuangan dan juga melalui aplikasi tersebut pesantren dapat melakukan analisa asal daerah santri. 

Fitur pendaftaran santri baru | pesantri.com
Fitur pendaftaran santri baru | pesantri.com

Hal yang mendasari Ulul dan temen-temannya dalam membuat aplikasi ini adalah keresahan mereka tentang pesantren yang kemugkinan tidak akan mampu bertahan di situasi pandemi ini karena kebanyakan masih menggunakan sistem manual dalam melakukan proses adminitrasinya, dari mulai pendafataran masuk pesantren, pencatatan keuangan dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun