4.) Mengikuti bimbingan belajar
Mengingat jumlah pesaing yang tidak sedikit, materi UTBK dan ujian mandiri bisa dicicil dari jauh-jauh hari.
5.) Lebih mengenal kekurangan diri
Gap year memberikan waktu untuk semakin mengasan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Jeda waktu yang dimiliki cukup untuk menggali semua passion-passion yang ada sehingga dapat memahami diri lebih baik dan tidak merasa salah jurusan.
6.) Mampu meningkatkan kemandirian
Masih banyak beredar stigma-stigma buruk tentang gap year di Indonesia sehingga dianggap gap year adalah hal negatif, nyatanya gap year dapat membawa dampak positif karena meningkatkan kemandirian. Kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti kerja part time, freelance, volunteer, dan lain-lain mendorong siswa untuk keluar dari zona nyaman. Dengan pengalaman ini, mampu membuat mereka memiliki bekal untuk menghadapi permasalahan di kampus.
Di atas merupakan alasan-alasan mengapa seseorang yang mengalami gap year tidak perlu malu lagi untuk menunjukan eksistensinya. Gap year bukanlah aib yang harus ditutupi. Tidak perlu terburu-buru, semua orang punya waktu yang berbeda untuk menggapai cita-citanya, mungkin diawal akan merasa tertinggal dan tertekan karena melihat teman-teman sebaya memamerkan almameternya di media sosial. Namun, pada kenyataannya jika memiliki mindset bahwa gap year bukanlah akhir dunia akan membuat pikiran menjadi dewasa dan lebih matang. Jadikanlah waktu gap year sebagai waktu mengubah diri kita menjadi jauh lebih baik dengan kegiatan-kegiatan yang memberikan efek positif pada diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H