Permintaan air terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pertanian dan domestik, namun sumber air justru berkurang akibat pencemaran.Â
Limbah yang berasal dari industri, domestik, pestisida, minyak, dan bahan organik dapat mencemari sumber air yang semakin memperparah krisis air dunia. Bahkan air tanah pun belum tentu aman dari pencemaran, karena banyak polutan dapat larut dan meresap ke dalam akuifer bawah tanah.
Lalu bagaimana cara kita untuk mencegah krisis air terjadi?Â
Kembali lagi kepada permasalahan day zero di cape town. Setelah pengumuman oleh pemerintah, waktu 3 bulan kedepan adalah waktu kritis bagi warga cape town.Â
Lalu bagaimana mereka bisa selamat melewati bencana itu? Penanganan day zero di cape town bukan lah suatu permasalah yang dapat diselesaikan dengan satu solusi namun membutuhkan kerja sama dari seluruh warganya agar mereka selamat dari bencana kekeringan yang akan menimpa kota mereka.Â
Dalam waktu tersebut pemerintah membuat peraturan tarif air baru dan melarang kegiatan seperti mengisi kolam renang, mencuci mobil serta kegiatan lain yang tidak terlalu penting sehingga air difokuskan untuk keperluan warganya.Â
Didorong oleh tarif penggunaan air baru, bisnis dan perusahaan juga mulai mengkampanyekan untuk menghemat air kepada pelanggan dan karyawannya.Â
Bahkan slogan "if it's yellow, let it mellow" ramai untuk mengkampanyekan untuk menyiram toilet hanya jika diperlukan. Pada juni 2018 untuk pertama kalinya dalam 4 tahun hujan akhirnya turun dan menyelamatkan cape town dari bencana day zero (untuk sekarang).
Jadi apa perlu mengalami day zero dulu baru mau memulai hemat air? Dari apa yang terjadi di cape town, kita bisa belajar bahwa setiap langkah kecil kita untuk menghemat air dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan sumber air kita. Nah, sekarang sudah dulu baca artikelnya dan coba cek keran di rumah kalian sudah dimatikan belum?
Referensi: