Mohon tunggu...
Alkaf Prayoga
Alkaf Prayoga Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam

Ghost Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanah Air yang Berisik

1 Agustus 2024   22:42 Diperbarui: 2 Agustus 2024   02:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jack: "Ya, padahal pertambangan telah terbukti membawa banyak masalah: polusi, deforestasi, dan ketidakadilan sosial. Namun, seolah para pemimpin kita buta terhadap kenyataan itu."

Amin: "Ini adalah paradoks besar. Mereka berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, tapi mengabaikan kemerosotan lingkungan yang akhirnya akan merugikan kita semua."

Tanah air yang kaya akan sumber daya, mengapa engkau menangis?
Karena di balik setiap penggalian, ada kisah sedih yang terpendam,
Dari manusia yang kehilangan tanah, air, dan udaranya,
Hingga warisan untuk generasi mendatang yang direnggut.

Chandra: "Kita harus belajar dari sejarah. Lihat bagaimana bangsa ini dulu memperjuangkan kemerdekaan dan bagaimana alam menjadi bagian penting dalam perjuangan itu. Kini, seolah-olah kita kembali terjajah, bukan oleh bangsa asing, tapi oleh kerakusan kita sendiri."

Ardi: "Betul, Chandra. Para pendahulu kita berjuang untuk kebebasan dan keadilan. Mereka tak hanya memikirkan kesejahteraan saat ini, tetapi juga untuk anak cucu kita."

Jack: "Ada kalanya aku berpikir, jika saja kita lebih menghargai kebijaksanaan lama, seperti yang diajarkan dalam filsafat Timur, mungkin kita bisa menemukan cara hidup yang lebih selaras dengan alam."

Amin: "Filsafat sering dianggap sebagai ilmu yang jauh dari kenyataan, padahal ia menawarkan cara pandang yang kritis terhadap kehidupan dan bisa menjadi panduan dalam menghadapi masalah modern ini."

Alam berbisik dalam bahasa yang lembut,
Mengajak manusia untuk mendengarkan,
Meminta kita untuk tidak hanya mengambil,
Tetapi memberi dan menjaga harmoni.

Chandra: "Memang, perubahan besar tidak akan terjadi dalam semalam. Namun, sebagai mahasiswa, kita punya suara. Kita bisa memulai dengan mengedukasi diri sendiri dan orang lain, serta mendorong perubahan dari bawah."

Ardi: "Kita harus berani bertanya: apakah yang kita lakukan sekarang akan memberikan masa depan yang lebih baik? Atau hanya akan menjadi warisan kehancuran?"

Jack: "Dan kita harus menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah. Dalam demokrasi, mereka adalah pelayan rakyat, bukan sebaliknya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun