Kamis, 10 Oktober 2024.
Kunjungan Perum PERURI merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Outbond & Experintal Training CBP Rupiah yang diadakan oleh KPW Bank Indonesia.Â
Acara dimulai dengan sambutan perwakilan dari Perum PERURI kemudian dilanjut sambutan yang disampaikan oleh Ibu Christoveny selaku Kepala KPW Bank Indonesia Purwokerto sekaligus penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi dari KPW Bank Indonesia kepada Perum PERURI.
Duta Millenials CBP, Guru Penggerak CBP & Perwakilan Bank Wilayah Banyumas Menjadi Peserta dalam kunjungan Perum PERURI
Sosialisasi terkait tugas dan fungsi Perum PERURI. Beberapa orang masih berpikir bahwa Bank Indonesia adalah instansi yang mencetak uang rupiah namun sebaliknya instansi yang bertugas utama dalam mencetak uang ialah Perum PERURI.Â
Prosesnya, Bank Indonesia menyediakan kertas khusus yang memiliki tali pengaman dan watermark untuk diserahkan ke Perum PERURI sebagai bahan dasar kertas pembuatan Uang Rupiah.Â
Kemudian, Perum PERURI mencetak uang tersebut sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh Bank Indonesia, proses pencetakan uang dari awal sampai akhir membutuhkan kisaran waktu 25-28 hari. Setelah, uang tercetak dan melalui beberapa tes quality control, uang kemudian dikirim ke Bank Indonesia untuk diedarkan secara resmi.
Proses Pencetakan Uang Rupiah
Tahap awal dalam proses pencetakan uang ialah engraving, Bank Indonesia akan memberikan tema terkait mata uang rupiah yang akan dicetak, kemudian Perum PERURI menerjemahkan tema tersebut menjadi sebuah desain dan gambar yang akan divalidasi oleh Bank Indonesia.Â
Tahap selanjutnya, ialah offset printing proses ini mirip dengan proses sablon namun dalam offset printing dilakukan secara simultan, terdapat empat bentuk cetakan pada muka depan uang rupiah dan empat muka belakang uang rupiah yang akan di-print secara bersamaan. Selanjutnya, setelah dilakukan offset printing uang rupiah masih belum memiliki tekstur yang menimbul.Â
Proses selanjutnya ialah intaglio printing, menggunakan dua plat yang disediakan guna memberikan tekstur timbul pada uang rupiah dengan tujuan menjaga keaslian uang rupiah.Â
Tahap terakhir sebelum finishing ialah proses inspeksi dengan menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk men-scan tiap-tiap rupiah yang masuk ke alat tersebut guna pengecekan detail dan quality control uang rupiah itu sendiri. Uang-uang yang gagal cetak akan dibolongi untuk dihanguskan.Â
Tahap terakhir yaitu proses pemotongan uang-uang rupiah yang masih dalam bentuk bilyet dengan mesin otomatis, cetakan dalam kertas besar sebanyak 45 lembar uang kertas di dalamnya. Selanjutnya, setelah semua proses selesai uang akan dikirimkan ke Bank Indonesia untuk diedarkan secara resmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H