Mohon tunggu...
Royyan Quwais Al Qarni
Royyan Quwais Al Qarni Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto

Mahasiswa semester 5 program studi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Prof KH Saifuddin Zuhri, Penerima Beasiswa Bank Indonesia 2024, Saizu International Student Mobility Award (SISMA) 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jelajah Rasa Membumi (Jerami) Sosialisasi Terkait Limbah Minyak Jelantah untuk Pembuatan Lilin Aromaterapi dan QRIS oleh GenBI Purwokerto

10 Oktober 2024   02:00 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PDD Jerami GenBI Purwokerto (6 Oktober 2024)

Pada Minggu, 6 Oktober 2024. Dilaksanakan salah satu program kerja Bidang Lingkungan, Generasi Baru Indonesia (GenBI) 2024. Jelajah Rasa Membumi (Jerami) merupakan kegiatan yang dilatarbelakangi menumpuknya pembuangan minyak jelantah di lingkungan, menyebabkan pencemaran lingkungan jika dilakukan secara terus menerus. 

Minyak jelantah selain bersifat karsinogenik, minyak jelantah juga merupakan kategori limbah B3 yang berbahaya apabila dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah agar tidak dibuang dan mencemari lingkungan serta memiliki manfaat. 

Pembuangan limbah minyak jelantah ke selokan atau tanah akan mencemari air dan tanah. Pencemaran lingkungan yang terdampak akibat limbah cair yang dibuang di aliran sungai dapat dikurangi dengan upaya pengelolaan limbah. Limbah minyak jelantah yang dibuang tanpa pengolahan akan memerlukan perbaikan lingkungan yang sulit dan memerlukan biaya yang besar. 

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholder mulai dari akademisi, warga Desa Baseh, pihak Bank Indonesia Purwokerto, dan perwakilan Kepolisian setempat. acara dibuka oleh Pembina Generasi Baru Indonesia (GenBI) Purwokerto yaitu Kak Reni dan Perwakilan Kepala Desa Baseh Mba Wulan secara simbolis menggunakan gong.

 Selanjutnya, sosialisasi dan pematerian mengenai bahaya limbah minyak jelantah oleh Mas Kusnos diiringi dengan praktik pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. 

Sesi tanya jawab pun dimeriahkan dengan pemberian hadiah bagi para peserta yang aktif bertanya. Tidak berhenti sampai disitu, sosialisasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) juga dilakukan oleh penerima beasiswa Bank Indonesia. Terakhir, kegiatan ditutup dengan dokumentasi bersama.

Pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi merupakan salah satu langkah yang mudah dilakukan. Selain itu, lilin aromaterapi juga memiliki nilai ekonomis yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif tambahan penghasilan masyarakat.

 Tujuan program pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat desa Baseh Kedung Banteng mengenai pengelolaan limbah dari minyak goreng atau minyak jelantah untuk dimanfaatkan sebagai lilin aromaterapi sehingga mencegah pencemaran lingkungan.

PDD Jerami GenBI Purwokerto (6 Oktober 2024)
PDD Jerami GenBI Purwokerto (6 Oktober 2024)

Membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah merupakan cara yang kreatif untuk mendaur ulang minyak bekas sambil menciptakan produk yang bermanfaat. Berikut langkah-langkahnya:

Bahan yang Diperlukan:

  1. Minyak jelantah (sebagai bahan dasar)
  2. Essential oil (aroma pilihan)
  3. Bleaching earth (untuk membersihkan minyak jelantah)
  4. Pewarna lilin atau crayon (untuk memberi warna pada lilin)
  5. Stearin (untuk mengeraskan lilin dan memperpanjang durasi pembakaran)
  6. Sumbu lilin
  7. Paraffin (untuk mencampur minyak agar lilin lebih kokoh)
  8. Cetakan lilin (sesuai selera bentuknya)
  9. Tusuk gigi (untuk membantu mengatur sumbu)

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Pembersihan Minyak Jelantah

  • Panaskan minyak jelantah di atas api kecil, pastikan minyak tidak sampai mendidih.
  • Tambahkan bleaching earth secukupnya untuk menyerap kotoran dan bau yang tidak sedap.
  • Aduk terus-menerus selama 15-20 menit.
  • Setelah minyak agak bersih, saring menggunakan kain atau saringan halus untuk memisahkan bleaching earth dan kotoran dari minyak. Minyak akan lebih jernih dan siap digunakan.

2. Mencairkan Paraffin dan Stearin

  • Panaskan paraffin dan stearin dengan perbandingan 70:30 menggunakan metode double boiler (wadah kaca tahan panas yang diletakkan di atas panci berisi air mendidih).
  • Setelah meleleh, masukkan minyak jelantah yang sudah bersih ke dalam campuran tersebut, aduk hingga merata.

3. Menambahkan Pewarna dan Aroma

  • Tambahkan pewarna lilin atau crayon yang sudah dicairkan untuk memberikan warna sesuai selera.
  • Setelah itu, masukkan beberapa tetes essential oil pilihan untuk memberikan aroma pada lilin (sekitar 10-20 tetes untuk setiap 200 ml minyak).

4. Mempersiapkan Cetakan Lilin

  • Siapkan cetakan lilin yang telah disiapkan.
  • Tempatkan sumbu lilin di tengah cetakan. Gunakan tusuk gigi untuk menahan sumbu tetap tegak di tengah saat menuang campuran lilin.

5. Menuang Campuran Lilin

  • Perlahan-lahan tuang campuran minyak jelantah, paraffin, stearin, pewarna, dan essential oil ke dalam cetakan lilin.
  • Biarkan lilin mengeras pada suhu ruangan selama 4-6 jam atau bisa juga dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk mempercepat proses pengerasan.

6. Finishing

  • Setelah lilin mengeras sempurna, lepaskan dari cetakan.
  • Potong sumbu sesuai panjang yang diinginkan.

Tips:

  • Bleaching earth bisa diganti dengan karbon aktif jika sulit ditemukan.
  • Kombinasi essential oil yang berbeda dapat menciptakan aroma yang unik, seperti lavender untuk relaksasi atau peppermint untuk kesegaran.
  • Jangan menuangkan lilin terlalu panas ke dalam cetakan plastik untuk menghindari kerusakan pada cetakan.

Tujuan Kegiatan Jelajah Rasa Membumi (Jerami):

1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah minyak jelantah. 

2. Mengurangi dampak negatif lingkungan dari limbah minyak jelantah. 

3. pembuatan lilin dari minyak jelantah mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil seperti parafin yang digunakan untuk membuat lilin konvensional. 

4. Pembuatan lilin dari minyak jelantah dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama bagi UMKM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun