Pada 17 Desember 2017 lalu diadakan Seminar Kesehatan Anak dan Coloring Competition Super Kids. Acara yang diselenggarakan di Pentadio Resort, Kabupaten Gorontalo tersebut diadakan oleh PT K-Link Indonesia. Kegiatan ini dibuka  oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan dihadiri oleh Bunda PAUD Fory Naway.Â
Para super kids menghabiskan hari Minggu dengan lebih produktif. Super kids itu terdiri dari siswa PAUD, TK, dan SD yang berasal dari lima kabupaten dan kota se-Provinsi Gorontalo. Terbayang bukan ramainya?Â
Aura persaingan antarpeserta semakin terasa saat dibagi menjadi 2 kategori, yakni kategori A untuk siswa pra TK dan TK serta kategori B untuk siswa kelas 1-3 SD. Ekspresi dari masing-masing peserta juga tak kalah serunya. Ada yang terlihat serius, ada pula yang menangis saling memperebutkan pinsil warna.
Aktivitas mewarnai berfungsi mengembangkan kecerdasan otak anak, khususnya melatih otak kanan dalam bidang seni terkait kreasi warna. Aktivitas tersebut sangat baik diperkenalkan sejak dini. Satu hal yang harus diingat adalah jangan pernah melarang anak  mengkreasikan imajinasinya. Biarkan imajinasinya berkembang dengan sendirinya. Jangan lupa untuk memberikan  penghargaan kepada anak.
Seminar kesehatan kali ini mengangkat tema pentingnya nutrisi seimbang pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang disampaikan oleh Medical Consultant PT K-Link Indonesia dr. Arief Munandar. Pada kesempatan tersebut dr. Arief menegaskan peran orang tua dalam memperhatikan pemenuhan nutrisi pada masa pertumbuhan anak baik gizi makro maupun gisi mikro.
Anak pada usia emas pertumbuhannya (0-5 tahun) membutuhkan nutrisi setiap harinya. Pasalnya, pada usia tersebut kecerdasan dan pertumbuhan anak menjadi lebih pesat. Apabila tidak diiringi dengan asupan makanan yang seimbang dengan komponen utama seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, pertumbuhan dan perkembangan anak yang diharapkan akan terhambat.
Kondisi tersebut sering menjadi masalah yang dihadapi orang tua. Kebutuhan nutrisi anak seringkali tidak sejalan dengan selera anak itu sendiri. Anak-anak yang cenderung memilih makanan mendorong orang tua memutar otak lebih keras. Mereka harus mencari cara anak bisa mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang yang sejalan dengan selera anak tersebut.Â
Orangtua tak perlu khawatir. Banyak jalan menuju Roma. Seiring perkembangan jaman, banyak alternatif cara yang bisa menjadi solusi untuk para orang tua yang tengah menghadapi masalah tersebut.
Pada 2015 banyak kejadian kurang gizi, gizi buruk, dan kelebihan gizi. Orang Indonesia paling takut anaknya tidak makan nasi, tapi tidak takut anaknya tidak makan sayur. Padahal kebutuhan akan sayur dan buah itu penting sekali.Â
Selain itu terkait dengan sistem emosional dan perilaku, orangtua cenderung memberikan gadget kepada anak. Akibatnya perkembangan fisik dan otak anak terhambat. Pasalnya anak jarang main di luar. Masalah yang timbul adalah minus mata semakin bertambah sebab terlalu sering menatap layar handphone.