Kalau melihat para peserta yang hadir, saya jadi teringat dengan keseruan Kompasianival yang dulu diselenggarakan setiap tahun. Beberapa tahun terakhir ini, festival tersebut ditunda karena pandemi. Kemarin, dalam bincang singkat, Mas Nurul berjanji untuk menghidupkan kembali Kompasianival. Mudah-mudahan bisa terlaksana sesuai rencana.
Pak Dahlan Iskan, penulis senior dan mantan Mentri BUMN semula berencana hadir, tetapi karena kesibukan, beliau hanya bisa mengirimkan rekaman video yang berisi testimoni jejak literasi Pak TD.
Alhamdulillah, saya juga bisa hadir dalam acara tersebut. Untuk sementara menjadi peserta pasif dan hadir untuk minta tanda tangan buku "70 Tahun Thamrin Dahlan" langsung kepada Pak TD.
Keseruan acara ini sudah banyak ditulis oleh para peserta, baik di Kompasiana maupun di terbitkanbukugratis.id. Pada kesempatan ini, saya hanya ingin sedikit memberi hadiah kepada Pak TD, yaitu Prangko bergambar beliau dan YPTD.
Kalau dulu hanya orang-orang tertentu yang bisa tampil dalam prangko. Biasanya hanya orang terkenal dan para pahlawan saja yang bisa diabadikan dalam prangko tersebut. Atau kalau yang masih hidup hanya Presiden dan Ibu negara saja.
Tetapi kini, setiap orang bisa tampil dalam prangko. PT Pos Indonesia (Persero) memberikan fasilitas tersebut lewat Prisma (Prangko Identitas Milik Anda).
Mudah-mudahan Pak TD berkenan menerima prangko tersebut. Dan Pak TD jadi tambah terkenal, meskipun sebagai seorang soleh dan muslih, beliau tidak menginginkan itu. Sebagaimana ditulis dalam salah satu  buku beliau "Bukan Orang Terkenal."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H