Indahnya Lebaran di Kampung
Alhamdulillah, tahun ini saya bisa mudik ke Temanggung, Jawa Tengah. Setelah dua kali lebaran harus bertahan di tempat tinggal saya di Depok, Jawa Barat, karena Covid-19. Mudik tahun ini terasa sangat indah. Seluruh lapisan masyarakat menyambut dengan gegap gempita.
Mudik tahun ini, bagi saya pribadi juga sangat istimewa karena sudah sekitar 30 tahun saya tidak melaksanakan shalat Id di tempat kelahiran saya.
Biasanya, pada hari pertama lebaran saya dan keluarga melaksanakan shalat Id di Yogyakarta, setelah itu ke Temanggung. Tahun ini, kami langsung ke rumah orang tua di Temanggung karena ibu mertua di Yogya yang biasa kami kunjungi sudah meninggal sekitar 2 tahun lalu.
Suasana lebaran di kampung dirayakan sangat meriah. Bapak ibu saya, yang saat ini termasuk orang yang paling dituakan di kampung harus standby menerima tamu dari pukul 8 pagi sampai pukul 9 malam. Hampir tidak ada waktu istirahat untuk beliau berdua.
Tamu di rumah datang secara bergelombang, ada yang datang sendirian, berdua, bertiga hingga berombongan sampai 20 orang. Waktu kunjung-mengunjungi seperti ini bisa berlangsung lebih dari sepuluh hari.
Ada satu tradisi baru di kampung yang dulu waktu saya kecil belum ada, yaitu satu warga RT berkumpul untuk berhalal bihalal setelah melaksanakan shalat Id. Acaranya bermaaf-maafan dan makan bersama. Makanan disiapkan oleh setiap rumah sesuai dengan jatah yang disepakati.
Saya, yang selama ini dianggap sebagai "anak hilang" karena tidak pernah hadir pada acara tersebut, mendapat tugas untuk menyampaikan ceramah singkat tentang lebaran.Â