Tulisan kadang dibuat tidak memperhatikan estetika yang menyatu dengan lingkungan. Selain itu tulisan tersebut justru malah mengganggu keasrian dan eksotisme tempat wisata yang kita tuju.
Karena waktu sudah agak gelap, saya memutuskan untuk mengakhiri perjalanan mengelilingi danau di sore itu. Saya segera kembali ke hotel untuk mandi dan istirahat.
Pada hari kedua, kami melanjutkan perjalanan sisa Danau Laut Tawar yang belum dikelilingi. Dimulai dari wilayah Bintang, kami berhenti di sebuah dermaga. Disitu dibangun sebuah kafe di atas danau. Selfie dengan latar belakang Danau Laut Tawar menjadi pilihan menarik bagi para pengunjung.
Bagi yang membawa anak-anak bisa menyewa perahu kecil untuk sekedar berkeliling di sekitar tempat tersebut.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan keliling di bawah bukit-bukit yang mengitari danau. Inilah wilayah yang belum banyak digarap. Melewati jalan berkelok-kelok, kita bisa melihat keindahan Danau Laut tawar di bawahnya. Pemandangan yang memanjakan mata.
Saya bersyukur, selama beberapa bulan ini, saya diberi banyak waktu dan kesempatan untuk mengelilingi berbagai sudut tempat di indonesia, terutama di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H