Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Berapa Bekal Uang Saku yang Harus Kita Siapkan saat Ibadah Haji?

12 Desember 2018   18:39 Diperbarui: 30 Juni 2022   17:25 17821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk barang elektronik sebaiknya membeli di tanah air saja (Dokumen pribadi

Pilihan lain yang lebih murah adalah membeli di warung lesehan. Satu porsi nasi, sayur dan lauk bisa kita tebus dengan harga 5 Riyal atau sekitar Rp 19.000. Sehari, tiga kali sebesar Rp 57.000 atau sepuluh hari sekitar Rp 570.000.

Mencicipi menu makanan India (Dokumen pribadi)
Mencicipi menu makanan India (Dokumen pribadi)
Soal cara makan para jamaah haji selama berada di tanah suci ini pernah saya tulis di Kompasiana dengan judul "Bagaimana Para Jamaah Haji Makan Selama di Tanah Suci?"

Pilihan lainnya yang lebih murah adalah masak bersama-sama satu regu atau rombongan. Masak bersama saat ini sangat tidak dianjurkan karena rawan menimbulkan kebakaran.

Jika hanya untuk keperluan makan, maka sisa uang living cost sebesar 1.000 Riyal sebenarnya relatif cukup untuk keperluan selama 40 hari di tanah suci.

Tidak Hanya untuk Makan

Bekal uang saku yang kita siapkan tentunya tidak hanya untuk makan. Kita juga perlu menyiapkan dana cadangan untuk keperluan lainnya, baik untuk keperluan ibadah atau untuk yang lainnya.

Untuk keperluan ibadah, biasanya jamaah haji juga banyak menambah dengan umrah sunat dengan biaya sendiri. Untuk memulai umrah, kita harus pergi dari pondokan ke salah satu dari tiga tempat miqat, yaitu di Ji'ronah, Tan'im atau Hudaibiyah. Biaya transport yang harus ditanggung untuk masing-masing orang sekitar 50 Riyal setiap kali melakukan umrah.

Selain umrah, yang juga harus direncanakan adalah soal oleh-oleh. Oleh-oleh ini kelihatannya sepele, tetapi perlu direncanakan dengan matang.

Aneka jenis kurma dengan harga bervariasi, salah satu oleh-oleh favorit (Dokumentasi pribadi)
Aneka jenis kurma dengan harga bervariasi, salah satu oleh-oleh favorit (Dokumentasi pribadi)
Memang, saat ini sebenarnya kita bisa berbelanja pernak-pernik haji di toko oleh-oleh haji yang banyak tersebar di berbagai kota di Indonesia. Tapi sebagian besar kita, akan merasa kurang afdhal jika tidak membawa oleh-oleh fresh from tanah suci, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang-orang yang mempunyai hubungan khusus dan istimewa dengan kita.

Saya sendiri biasanya akan sangat berbahagia saat mengunjungi rumah orang yang baru pulang haji, kemudian disuguhi dengan kurma Ajwa, air Zamzam, minyak wangi, surban, sajadah, kacang-kacangan, perhiasan dan lain sebagainya yang dibeli di tanah suci, bukan yang dibeli dari Tanah Abang, Jakarta. Meskipun barangnya sama, tetapi sensasinya akan terasa lain.

"Biar cepat ketularan naik haji," begitu harapan banyak orang.

Harga oleh-oleh ini juga beragam, ada yang murah, ada yang mahal. Untuk sekadar contoh, harga kurma Ajwa atau yang sering disebut sebagai kurma Nabi di Madinah saat ini berkisar Rp 370.000-Rp 450.000 per kilonya.

Untuk barang elektronik sebaiknya membeli di tanah air saja (Dokumen pribadi
Untuk barang elektronik sebaiknya membeli di tanah air saja (Dokumen pribadi
Terus berapa besar uang saku yang harus dibawa ke tanah suci? Sekali lagi tidak ada keharusan menuliskan angka yang pasti. Bisa hanya mengandalkan uang living cost atau ditambah sejuta, dua juta, lima juta bahkan seratus juta Rupiah. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Selamat mempersiapkan bekal untuk ibadah haji. Semoga kelak Saatnya Berhaji semuanya berjalan lancar dan pulang menjadi haji yang mabrur yang bisa memberikan manfaat lebih bagi bangsa dan negara kita tercinta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun