Bercengkerama dengan Ikan Nemo? Terus terang selama ini saya hanya bisa melihat ikan ini di film atau gambar di berbagai media. Dalam dunia nyata, saya belum pernah melihatnya sama sekali. Maklum saya memang kurang piknik di dunia perikanan. Karena itu saya merasa sangat surprise ketika mendapat kesempatan bisa melihat dan bercengkerama dengan ikan berwarna orange putih ini.Â
Kesempatan ini saya dapatkan di Pulau Rubiah, Sabang. Badan Informasi Geospasial (BIG) berbaik hati mengundang saya untuk berjalan-jalan ke Kota Sabang sekaligus menghadiri acara Sail Sabang 2017 yang digelar pada tanggal 28 Nopember  hingga 5 Desember 2017.
Salah satu tulisan saya di Kompasiana terpilih sebagai salah satu pemenang dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh BIG dan salah satu hadiahnya adalah jalan-jalan tersebut.Â
Selama berada di Sabang, kami diajak berkeliling pulau. Banyak tempat tempat wisata yang bisa kita jelajahi di wilayah pulau yang berada di ujung paling barat Indonesia ini. Baik wisata alam, budaya maupun kuliner.Â
![Perjalanan menuju Pulau Rubiah (Koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/31/rubiah-5bd92fa56ddcae749024b4b9.jpg?t=o&v=770)
Pulau yang memiliki luas kurang lebih 26 hektar dan hanya berjarak 250 meter dari Pantai Iboih ini menawarkan pesona keindahan bawah laut. Karena pesonanya, Taman Laut Rubiah atau Sea Garden of Rubiah dijuluki sebagai surganya para penyelam. Pulau ini sangat potensial sebagai salah satu destinasi unggulan wisata Indonesia.
Bercengkerama dengan Ikan Nemo
Begitu sampai di Pulau Rubiah kami langsung berganti kostum, siap untuk melakukan snorkeling. Â Baju selam, pelampung, kaca mata dan sepatu renang lengkap dengan pemandunya semuanya sudah disiapkan. Setelah menjalani pelatihan singkat tentang tata cara bersnorkeling kami langsung terjun menyelam.
![Siap-siap menyelam (Koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/31/rubiah1-5bd92f6e12ae943c2d3ee2c2.jpg?t=o&v=770)
Bersnorkeling di pulau ini juga cukup aman. Banyak spot bisa digunakan untuk menyelam bagi pemula atau bahkan orang yang baru pertama kali menyelam seperti saya.
Saya beberapa kali menghadapi masalah. Beberapa kali mata saya kemasukan air. Air juga masuk ke hidung hingga saya mengalami gelagapan. Untung para pemandu cukup sigap bergerak setiap kali saya menghadapi masalah.
![Pengalaman pertama snorkeling, seru juga (Koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/31/rubiah2-5bd9307dc112fe17d0620353.jpg?t=o&v=770)
Sayang saya tidak bisa berlama-lama bertahan di bawah air. Sebentar-sebentar saya harus naik ke permukaan dan kemudian turun menyelam lagi.
Setelah cukup mengeksplore di tempat tersebut, kami kemudian pindah ke spot yang lain. Jaraknya sekitar 500 meter dari spot pertama.
Di spot inilah kami bertemu dengan ikan badut atau yang lebih populer dengan sebutan ikan Nemo. Menurut pemandu kami, semula habitat ikan Nemo tersebut juga berada di spot yang pertama, tetapi karena tempat tersebut sudah terlalu ramai, kemudian dicarikan tempat baru yang agak jauh dari jangkauan orang banyak.
Jumlah ikan nemo yang kami temui hanya satu ekor. Besarnya kira-kira sebesar telapak tangan lengan panjang sekitar 20 cm.
![Bercengkerama dengan ikan Nemo (Koleksi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/10/31/rubiah3-5bd930a9c112fe4b5a00ad87.jpg?t=o&v=770)
Popularitas ikan Nemo semakin meroket sejak penayangan film Finding Nemo pada tahun 2003. Ikan ini warnanya memang cukup mencolok dan perilakunya sangat menggemaskan.
Akses ke Pulau Rubiah
Akses untuk menuju Pulau Rubiah juga relatif mudah. Dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheu di Banda Aceh, kita bisa menggunakan kapal menuju pelabuhan penyeberangan Balohan di Sabang.
Ada dua pilihan kapal yang bisa kita pilih, kapal cepat dengan tarif 80 ribu rupiah atau kapal yang lambat tarif 20 ribu rupiah. Waktu yang dibutuhkan dengan kapal cepat sekitar 45 menit, sementara dengan kapal lambat bisa memakan waktu 1,5 - 2 jam.
Dari pelabuhan Balohan kita harus naik mobil sewaan ke pantai Iboih. Harga sewanya sekitar 600 ribu rupiah. Atau kalau sendirian kita bisa naik kendaraan roda dua, harganya tentu lebih murah. Untuk sampai ke Pulau Rubiah, kita masih harus naik perahu motor lagi dari pantai Iboih. Baru kita sampai ke tempat tujuan.
![Dengan Pegipegi perjalanan kita menjadi lebih mudah dan murah (Sumber gambar : pegipegi.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/09/pegipegi1-5be531f612ae946c663c84b8.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI