Biaya hidup di desa memang relatif lebih murah dibanding dengan biaya hidup di kota. Meski tidak punya uang, kita tidak perlu khawatir tidak bisa makan.Â
Kita bisa mencari ikan di sungai atau mencari bahan-bahan makan lain yang tumbuh bebas di berbagai tempat.Â
Di kampung saya, ada satu hidangan sayuran yang berasal dari rerumputan. Kita bisa memetiknya di pematang sawah atau di sela-sela tanaman tembakau.
Pemilik sawah biasanya malah akan senang jika kita mau memetik rerumputan ini. Pematang sawah atau tanaman tembakau akan menjadi bersih dari rerumputan.
Tentu tidak semua jenis rumput dapat diolah menjadi hidangan ramban. Hanya ada beberapa jenis rumput saja yang bisa kita santap. Rumput yang bisa diolah menjadi ramban ini nama lokalnya antara lain lengko, mandelan, rendeng dan kuti.
Beberapa tahun terakhir ini, popularitas ramban terus melejit. Kalau dulu jika kita ingin menyantap ramban kita harus mencari rumput terlebih dahulu, sekarang sudah ada yang menjualnya dengan ukuran berbagai kemasan di Pasar Ngadirejo Temanggung.
Dari Memetik, Mengolah dan Menyantap Langsung
Hari lebaran kelima kemarin, saya dan anak-anak diajak mbah kakungnya memetik daun ramban di ladang tembakau.Rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela pohon tembakau tersebut sangat lebat. Belum sempat disiangi selama bulan Ramadhan kemarin.
Setelah itu, ramban siap dihidangkan. Silahkan menikmatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H