Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ramban, Hidangan dari Rumput Khas Temanggung

10 Juli 2016   18:21 Diperbarui: 10 Juli 2016   18:46 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi ramban dipadu telur asin, gulai ayam dan gudeg (Dok pribadi)

Biaya hidup di desa memang relatif lebih murah dibanding dengan biaya hidup di kota. Meski tidak punya uang, kita tidak perlu khawatir tidak bisa makan. 

Kita bisa mencari ikan di sungai atau mencari bahan-bahan makan lain yang tumbuh bebas di berbagai tempat. 

Di kampung saya, ada satu hidangan sayuran yang berasal dari rerumputan. Kita bisa memetiknya di pematang sawah atau di sela-sela tanaman tembakau.

Pemilik sawah biasanya malah akan senang jika kita mau memetik rerumputan ini. Pematang sawah atau tanaman tembakau akan menjadi bersih dari rerumputan.

Tentu tidak semua jenis rumput dapat diolah menjadi hidangan ramban. Hanya ada beberapa jenis rumput saja yang bisa kita santap. Rumput yang bisa diolah menjadi ramban ini nama lokalnya antara lain lengko, mandelan, rendeng dan kuti.

Anak-anak saya sedang memamerkan hasil petikan ramban (Dok pribadi)
Anak-anak saya sedang memamerkan hasil petikan ramban (Dok pribadi)
Cara mengolah rumput menjadi ramban juga cukup mudah. Setelah dibersihkan rumput cukup direbus saja. Untuk pasangannya dibuatkan bumbu seperti urap dari kelapa. Ibu saya selalu membuat bumbu dari kelapa yang dibakar.

Beberapa tahun terakhir ini, popularitas ramban terus melejit. Kalau dulu jika kita ingin menyantap ramban kita harus mencari rumput terlebih dahulu, sekarang sudah ada yang menjualnya dengan ukuran berbagai kemasan di Pasar Ngadirejo Temanggung.

Dari Memetik, Mengolah dan Menyantap Langsung

Hari lebaran kelima kemarin, saya dan anak-anak diajak mbah kakungnya memetik daun ramban di ladang tembakau.Rumput-rumput yang tumbuh di sela-sela pohon tembakau tersebut sangat lebat. Belum sempat disiangi selama bulan Ramadhan kemarin.

Salah satu jenis rumpun yang bisa dijadikan ramban (Dok pribadi)
Salah satu jenis rumpun yang bisa dijadikan ramban (Dok pribadi)
Berbagai jenis rumput ramban cukup banyak jumlahnya. Kita tinggal memetik jenis mana yang kita sukai. Tapi ingat rumput yang dipetik adalah rumput yang masih muda. Itu juga hanya batang dan daunnya. Rumput yang sudah tua alot dimakan.

Ramban siap disantap (Dok pribadi)
Ramban siap disantap (Dok pribadi)
Nasi ramban dipadu telur asin, gulai ayam dan gudeg (Dok pribadi)
Nasi ramban dipadu telur asin, gulai ayam dan gudeg (Dok pribadi)
Setelah dibersihkan, rumput tersebut diberikan kepada Mbah putrinya anak-anak untuk direbus. Sambil merebus kira-kira sekitar 15 menit, ibu menyiapkan bumbu yang dibuat dari cabe, bawang putih, kencur, garam dan kelapa marut.

Setelah itu, ramban siap dihidangkan. Silahkan menikmatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun