Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

#4GinAja Ramadhan, Antara Bandung dan Depok

16 Juni 2016   13:29 Diperbarui: 22 Juni 2016   14:54 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M2Y tetap lancar di kamar kos (Dok Pribadi)

Ramadhan tahun 2016 ini termasuk Ramadhan yang paling berat saya jalani. Karena tugas, saya harus tinggal di Bandung dan keluarga tetap tinggal di Depok. Selama lebih dari 22 tahun berkeluarga, baru kali ini saya menjalani puasa dalam keadaan terpisah dengan orang-orang tercinta. Tidak penuh sebulan juga, setiap akhir pekan saya masih bisa menikmati kemewahan berbuka dan sahur bersama mereka.

Setiap awal pekan saya biasa memulai rutinitas pekerjaan mingguan sejak pagi-pagi betul. Setelah menyantap sahur,  saya harus meninggalkan rumah di Depok pada pukul 04.00, kemudian naik travel jurusan Depok - Bandung yang berangkat jam 04.30 dan tiba di Bandung sekitar pukul 07.30. Pada akhir pekan, saya pulang dari Bandung pada pukul 16.00 dan sampai di rumah pada pukul 20.00.

Waktu perjalanan pulang dari Bandung ke Depok pada hari Jumat lebih lama satu jam dibanding saat berangkat pada hari Senin pagi. Kendaraan dari Bandung tujuan Jakarta pada setiap akhir pekan cukup padat. Sepertinya banyak juga orang-orang seperti saya, bekerja di Bandung dan keluarga tinggal di sekitar Jakarta. Banyak juga pekerja yang tinggal di Bandung dan bekerja di Jakarta.

Perjalanan Depok-Bandung pulang pergi yang memakan waktu 3-4 jam ini biasanya saya manfaatkan untuk kegiatan online. Untuk Ramadhan ini, sering juga saya gunakan untuk bertadarus via aplikasi  Alquran yag saya tanam di ponsel pintar saya. Lumayan bisa dapat satu atau dua juz di sepanjang perjalanan tersebut.

Hikmah dari Setiap Peristiwa

Karena tinggal sendiri di Bandung, saya harus mempersiapkan buka dan sahur sendiri. Pada awalnya saya merasa cukup menderita, tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa, meski harus buka dan sahur dengan menu seadanya.

Saya yakin, setiap peristiwa dan kejadian pasti ada hikmah di belakangnya. Meskipun hidup sendiri, saya tidak terlalu merasa kesepian karena saya punya banyak kegiatan dan teman di beberapa komunitas di Bandung. Di kantor, saya punya teman-teman yang baik dan saling bahu-membahu untuk bersama mencapai tujuan perusahaan.

Di luar kantor, Saya juga punya teman-teman yang sama-sama suka berolah raga, pengajian atau sama-sama suka menulis. Setiap saat saya bisa berhubungan dengan mereka, baik secara langsung maupun lewat media sosial.

#4GinAja Ramadhanmu

Beruntung juga saya punya modem Andromax M2Y Smartfren. Dengan jaringan LTE yang kuat saya bisa #4Gin Ramadhan tahun ini dengan berbagai kegiatan. Untuk bisa selalu tersambung dengan media sosial kita tentu membutuhkan koneksi internet yang kencang dan selalu on dan Smartfren menyediakan itu.

Salah satu hikmah dari tinggal terpisah adalah hubungan saya dengan anak-anak dan istri kini justru menjadi lebih dekat dan intens. Dulu,  karena setiap saat bisa bertemu kadang-kadang kami malah jarang berinteraksi. Kini, setiap ada masalah kami selalu bisa langsung berhubungan lewat telepon, sms, whatsapp, telegram atau bbm. Kami punya banyak bahan untuk menjadi materi diskusi dan gurauan pada saat kami bertemu di akhir pekan.

M2Y tetap lancar di kamar kos (Dok Pribadi)
M2Y tetap lancar di kamar kos (Dok Pribadi)
Dengan modem mungil M2Y ini, semua kebutuhan komunikasi dan internet saya terpenuhi. Saya biasa menggunakan tethering-nya untuk ponsel, tablet maupun laptop. M2Y mendukung sampai dengan 32 koneksi pengguna dalam waktu yang bersamaan.

Di sepanjang jalan tol Cipularang, koneksi internet Smartfren juga lancar tanpa hambatan. Tidak ada matinya sama sekali. Tidak hanya saya yang bisa memanfaatkan koneksi internet tersebut, teman-teman seperjalanan saya juga bisa nebeng wifi di M2Y saya. Ramadhan ini semangat kita harus banyak berbagi.

Jika saya berada di Depok pada akhir pekan, maka M2Y tersebut juga tidak pernah istirahat. Anak-anak saya selalu menggunakannya sepanjang hari untuk menyelesaikan tugas sekolah dan kuliah mereka. Berselancar, mengunduh dan mengunggah berbagai file di internet  selalu lancar. Yang penting juga, saya tidak perlu takut dengan tagihan internet yang tinggi. Tarif internet Smartfren sangat bersahabat, kita tidak perlu khawatir dompet kita akan jebol gara-gara tagihan internet yang tidak masuk akal.

Dari Tadarus hingga Mendadak Ustadz

Saya sendiri ikut banyak grup di Whatsapp dan Telegram. Salah satu kegiatan yang cukup aktif dilakukan selama Ramadhan ini adalah kegiatan tadarus online yang diikuti sekitar 30 anggota. Setiap dua hari sekali, kepada setiap anggota dibagi untuk membaca satu juz Alquran, sehingga pada bulan Ramadhan ini grup tersebut diharapkan dapat mengkhatamkan Alquran sebanyak 15 kali. Alhamdulillah sampai saat ini lancar karena sesama anggota terus saling menyemangati.

Grup lain yang saya ikuti juga sering mengadakan kegiatan sosial berupa penyaluran donasi, bahan makanan, alat-alat ibadah atau barang kebutuhan lain yang sangat dibutuhkan oleh para dhuafa. Kegiatan ini mampu menarik minat anggota yang kebutuhan punya kelebihan harta. Kegiatan ini juga cukup efektif karena bantuan langsung bisa diserahkan kepada yang berhak dan laporan bisa langsung diunggah di media sosial.

Yang cukup menarik dari aktivitas di media sosial ini adalah banyak munculnya teman-teman yang mendadak menjadi ustadz dan ustadzah dengan berbagai share taushiyahnya.  Dulu, teman-teman tersebut saya kenal dengan berbagai kegiatan yang jauh dari kegiatan agama. Mereka nampaknya banyak mendapat pencerahan setelah mengalami berbagai pengalaman hidup.

Kadang-kadang saya juga merasa geli dengan berbagai tulisan yang dibagikan oleh teman-teman tersebut. 1 artikel bisa di-sharelebih dari 5 kali di berbagai grup yang saya ikuti. Yang lebih menggelikan lagi, banyak di antara mereka yang tidak begitu memahami apa yang telah dibagikan kepada orang lain tersebut. Inilah mungkin salah satu penyakit kronis yang muncul di jaman copy & paste ini.

Yang tak kalah lucu dan cukup menghibur adalah berbagai humor dan meme yang banyak dibagikan di medsos selama Ramadhan ini.

Beberapa meme lucu Ramadhan (Sumber gambar searah jarum jam dari kanan atas ; gambaranehunik.files.wordpress.com, detikbuzz.net, aplikasiaja.com & detikbuzz.net)
Beberapa meme lucu Ramadhan (Sumber gambar searah jarum jam dari kanan atas ; gambaranehunik.files.wordpress.com, detikbuzz.net, aplikasiaja.com & detikbuzz.net)
Ramadhan tahun ini sepertinya  menjadi lebih ceria dan berwarna. Hal ini tentu tak lepas dari dukungan operator telepon seperti Smartfren dengan layanan 4G nya. Mau puasa lebih seru, #4GinAja Ramadhanmu! Menangkan juga beragam hadiah seru dari http://www.smartfren.com/id/4ginaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun