Saat terbaik menikmati keindahan Sungai Melaka adalah saat senja tiba. Hari Ahad, 24 April 2016 sore, setelah capek berkeliling ke Masjid Kampung Hulu, Masjid Kampung Kling, Kuil Cheng Ho, Jalan Jongker, Museum Maritim, Stadhuys, Christ Church dan St. Paul Church, saya dan istri duduk-duduk di pinggir sungai di dekat Balai Seni Lukis Melaka sambil menikmati pemandangan yang ada di sekitar sungai.
Jalan setapak di pinggir sungai
Rumah-rumah yang berada di pinggir sungai ditata rapi dan sangat artistik dengan hiasan mural. Pintu-pintunya dibuat menghadap ke sungai, sebagian digunakan untuk hostel dan hotel yang dijadikan sebagai penginapan untuk para wisatawan. Di pinggir Sungai Melaka, juga dibangun sebuah jalan setapak dengan konstruksi dan penataan cukup bagus. Selain naik MRC, kita juga bisa menyusuri keindahan Sungai Melaka dengan jalan kaki.
Di Malam hari, Melaka semakin cantik (Foto :faizalriduan.blogspot.co.id)
Cahaya malam di tepi Sungai Melaka (faizalriduan.blogspot.co.id)
Semakin malam Sungai Melaka semakin tampak ramai dengan pengunjung. Diterangi cahaya bulan dan bintang, serta sinar lampu yang berlimpah dari bangunan yang ada, Melaka di malam hari semakin menunjukkan keindahannya.
Menikmati senja di tepi Sungai Melaka
Sore itu, sambil menikmati semangkuk cendol, kami banyak berdiskusi dan berandai-andai. Andai saja rumah-rumah di Indonesia yang berada di pinggir sungai juga ditata menghadap sungai, saya yakin pemandangannya tidak akan kalah eksotis dan indah dibanding dengan pemandangan yang ada di pinggir Sungai Melaka.
Dengan rumah yang menghadap sungai, maka para penghuninya akan dipaksa untuk menata dan membersihkan apa yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, dengan rumah-rumah membelakangi sungai seperti yang ada sekarang ini, maka sungai akan cenderung menjadi tempat pembuangan dan tidak akan mendapat perhatian yang memadai.
Tulisan serial Melaka lainnya :
1. Semalam di Melaka
2. Mengunjungi Dua Masjid Tua Bernuansa Nusantara di Melaka
1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya