Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Para Siswa Asyik Berfilateli

26 Maret 2012   04:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang beranggapan bahwa filateli kini telah menemui saat ajalnya. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi, yang antara lain ditandai dengan massalnya penggunaan internet dan ponsel, membuat prangko dan benda filateli lainnya menjadi sesuatu yang asing.

Keadaan ini tentu sangat kontras dengan masa dua puluh tahun lalu. Saat itu filateli merupakan hobi yang cukup banyak digemari orang, dari kalangan anak-anak sampai manula. Lelang, kompetisi dan pameran filateli diselenggarakan secara rutin di berbagai tempat. Karena maraknya kegiatan tersebut, saat itu banyak investor yang tertarik terjun ke bisnis filateli. Filateli bahkan sering disebut sebagai hobby of kings and king of hobbies, hobi para raja dan raja dari segala hobi.

Bagi para siswa di perguruan Al-Izhar, Pondoklabu, Jakarta Selatan, anggapan bahwa filateli telah mati ternyata tidak berlaku. Di lembaga pendidikan yang menaungi sekolah dari tingkat TK sampai SMA ini, kegiatan filateli saat ini malah sedang menunjukkan geliatnya.

[caption id="attachment_170843" align="aligncenter" width="484" caption="Para siswa yang tergabung dalam KFI sibuk melepas dan menempel prangko      (foto : Ani Dasadim) "][/caption] Setiap hari, saat jam istirahat tiba, para siswa yang tergabung dalam Klub Filateli Al-Izhar (KFI) akan langsung bergegas menuju ruang perpustakaan. Disana mereka berkumpul, lalu memecah diri menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok kemudian melakukan berbagai aktivitas yang berbeda satu sama lain, ada kelompok yang sibuk melepas prangko dari sampul surat, ada yang mencari referensi yang berkaitan dengan prangko tersebut, menyolder, menempelkan prangko di atas kertas pameran dan ada juga yang sibuk memasang di panel pameran.

Koleksi filateli yang sudah jadi kemudian dipajang di ruang perpustakaan sekolah tersebut. Jadi, selain penuh dengan ribuan koleksi buku dan literatur, ruang perpustakaan juga dipenuhi dengan berbagai koleksi filateli para siswa.

Filateli dan Internet

Bagi para siswa yang rata-rata melek teknologi tersebut, internet dan ponsel bukan merupakan philately killer. Mereka justru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan kegiatan filateli mereka.

Lewat pertemanan di media sosial, terutama facebook, mereka memperluas jejaring dengan para filatelis di seluruh penjuru dunia, dari Inggris, Perancis, RRC, AS,Australia, Jepang dan lain sebagainya.

Dengan cara semacam itu, mereka saling bertukar informasi dan koleksi satu sama lain. Hampir setiap minggu mereka selalu mendapat kiriman benda-benda filateli dari para filatelis luar negeri.

Selain online, mereka juga sering melakukan berbagai kegiatan offline. Secara berkala mereka melakukan kegiatan wisata filateli dengan tujuan ke KFJ (Kantor Filateli Jakarta) di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, MUPI (Museum Prangko Indonesia) di Taman Mini Indonesia Indah, Museum Pos di Bandung dan lain sebagainya.

Agar pengetahuan dan ketrampilan berfilateli mereka terus ter-update, mereka juga sering mengundang pakar-pakar filateli ke sekolah mereka.

[caption id="attachment_170848" align="aligncenter" width="450" caption="Seorang pakar filateli tengah memberikan masukan cara menata prangko yang baik "]

1332735996671642637
1332735996671642637
[/caption] Mereka juga aktif mengikuti berbagai pameran filateli di berbagai tempat, baik yang diselenggarakan oleh pihak sekolah maupun yang pihak luar.

Saat ini mereka sedang sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti Pameran Filateli Kreatif yang akan diselenggarakan di MUPI pada tanggal 29 Maret 2012. Untuk acara tersebut, KFI telah siap mengikutsertakan 11 koleksinya.

4 Tahun KFI

Tanggal 29 Februari 2012 lalu, KFI memperingati hari ulangtahunnya yang keempat, sebuah perhelatan kecil digelar dan saya kebetulan juga diundang untuk mengikuti acara tersebut.

[caption id="attachment_170847" align="aligncenter" width="450" caption="Syukuran 4 tahun KFI (foto : Agus Wahyudi)"]

1332735568727548784
1332735568727548784
[/caption] Dalam usia semuda itu, tanpa disadari KFI ternyata telah menorehkan banyak prestasi. KFI termasuk salah satu klub filateli sekolah terbaik di wilayah Jakarta. Klub ini sering dijadikan rujukan dan percontohan untuk sekolah lain yang ingin mendirikan klub filateli.

Di masa-masa awal kelahirannya dulu, kegiatan filateli di sekolah ini hanya diikuti oleh beberapa gelintir siswa saja. Seiring dengan perjalanan waktu, KFI ternyata banyak diminati para siswa. Kini,  jumlah siswa yang tercatat sebagai anggota KFI hampir mencapai 150 siswa.

Bahkan mulai tahun 2011 lalu, kedudukan KFI semakin tambah kuat, dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, filateli resmi dijadikan sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler.

Para orangtua siswa juga memberikan dukungan yang kuat pada kegiatan ini, karena mereka dapat melihat langsung dampak positif kegiatan filateli pada anak-anak mereka. Setelah aktif berfilateli, rata-rata, para siswa menjadi lebih tekun, sabar, teliti dan bersemangat mengikuti berbagai kegiatan sekolah.

Melihat antusiasme dan semangat anak-anak KFI berfilateli, muncul sebuah keyakinan yang besar bahwa hobi filateli ternyata masih diminati banyak orang, apalagi jika kita bisa mengemasnya dengan baik.

Di Al-Izhar kita bisa menyaksikan bahwa filateli ternyata belum mati. Mudah-mudahan sekolah lain juga menyusul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun