Kalau ngomong masalah nasib, memang tidak ada yang menyalahkan. Apalagi kalau sudah jatuh ke nasib sendiri, karena itu sudah takdir dari Alloh SWT.
yah.. . mungkin belum nasib, kita tunggu aja nasib baik kita.. . begitu kata orang bilang jika menjumpai nasib sendiri lebih jelek dari pada nasib orang lain.
tapi ketika nasib sendiri baik, kita tidak melihat nasib orang lain jelek ataukah baik,
memang harusnya kita harus saling mensyukuri apa yang telah kita dapat dalam kehidupan sehari-hari, soalnya untuk instropeksi diri kita.
Bagaimana dengan nasib para guru swasta disekolah swasta?
Kalau kita bahas mengenai ini kayaknya banyak kesamaan nasib guru-guru swasta disekolah swasta, apalagi disekolah swasta yang memiliki yayasan, pasti mereka banyak yang mengeluh. ..
Memang tidak semuanya sekolah yang dibawah yayasan itu terdikte, tapi ada beberapa sekolah yang mendikte kegiatan-kegiatan sekolah, misal : harus ada ekstra kepemimpinan, ditiadakan ekstra untuk pramuka, dan masih banyak yang lainnya
Apa hubungannya nasib guru dengan kegiatan-kegiatan?
Jelas ada hubungannya, soalnya dalam setiap kegiatan itu melibatkan komponen yang ada dalam sekolah. .. yang sering terjadi adalah kewajiban tidak sepadan dengan yang dilakukan, atau dengan kata lain
hak yang diterima tidak seimbang dengan kewajiban yang dilakukan, ,,
Didalam hati sebetulnya ingin membrontak, tapi apalah daya??
Tempat tersebut adalah ladang baginya untuk mencari nafkah, kadangkala ketika terjadi ketidak sesuaian yang jadi sasaran adalah siswa, padahal disini siswa tidak tahu apa apa.. .
sebetulnya asal selalu mensyukuri apa yang telah kita dapat kita akan legowo menerimanya, dengan kata lain, rejeki yang kita dapat tidak berasal dari itu saja tapi dari lobang yang lain juga akan tetap mengalir,
AMIIIIIIN
yah.. .. lagi lagi kena motto kemenag yaitu IKHLAS BERAMAL, yang kami harapkan motto ini tidak menjadi senjata bagi atasan kami, semoga hak yang kami terima sesuai dengan kewajiban yang kami lakukan
Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika SMP 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H