Hai kompasioners! Di kesempatan kali ini kita bahas-bahas tentang korupsi yuk..
Kompasioners pasti udah tahu kan, korupsi itu apa?Â
Dikutip dari https://kbbi.web.id/korupsi.html ko*rup*si (n) penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain;
Nah, kompasioners tahu juga ngga nih? Â kalau masalah korupsi itu tidak habis-habisnya menjadi bahasan di negeri kita. Setiap tahunnya pasti ada kasus baru yang hangat untuk diperbincangkan. Namun, pernahkah kompasioners terpikir apakah kita, pemimpin bangsa 10 atau 20 tahun lagi juga akan bernasib sama seperti para koruptor saat ini?
Jawabannya adalah bisa saja. Semua orang bisa korupsi loh... Tapi, korupsi itu kotor, korupsi itu perbuatan keji yang merugikan banyak umat. Ketika kita diberti suatu amanat, kewajiban kita adalah untuk menjalankannya dengan baik. Jangan pula berlagak sombong melebihi Tuhannya, malu kalau baru menjabat sudah terciduk KPK. Harta disita, anak istri dihina, disumpahi satu Indonesia. Merugi akhirnya nikmatnya tidak terasa.Â
Kompasioners pasti ga mau kan bernasib sama seperti koruptor-koruptor yang sudah sudah? Maka dari itu, di sini aku kasih tahu dulu nih kalau tindak korupsi itu ga cuma terjadi di dalam politik loh? Ga percaya?Â
Korupsi itu nggak cuma terjadi di lembaga-lembaga pemerintahan yang besar saja. Tetapi, lembaga kecil seperti lingkungan sekolah atau kelaspun bisa menjadi lokasi terjadinya korupsi. Korupsi waktu, contohnya siswa datang terlambat; Korupsi nilai, contohnya siswa berbohong agar mendapatkan nilai lebih besar; Korupsi uang kas kelas, contohnya adalah bendahara yang tidak bertanggung jawab menagih uang lebih besar dari yang dibutuhkan. Dan masih banyak lagi.Â
Aku harap kompasioners yang lagi baca ini ngga ada ya, yang pernah melakukan tindak korupsi yang sudah disebutkan di atas. Kalaupun sudah, baiknya kompasioners langsung bebenah diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Karena mau bagaimanapun, segala hal itu dimulai dari yang paling kecil.Â
Nah, di sini aku akan mulai kasih kiat-kiat untuk mencegah kita atau orang-orang di sekitar kita agar terhindar dari tindak korupsi.
Apa aja tuh... Simak yuk,
1. Pendidikan Anti Korupsi
Pada dasarnya, manusia itu harus dibiasakan. Pendidikan Anti Korupsi harus diadakan sejak pendidikan dasar. Agar anak-anak tahu bahwa korupsi itu hanya membawa pada kerugian, untuk orang lain  serta diri sendiri.Â
Nah, apasih pentingnya mempelajari pendidikan anti korupsi? Pertama, siswa dapat mengetahui seluk beluk korupsi. Mulai dari penyebab, dampak, dan kasus-kasus korupsi yang terjadi. Di pendidikan anti korupsi ini juga siswa dapat mempelajari hukum-hukum yang berlaku, sehingga siswa dapat waspada terhadap perbuatannya, apakah termasuk tindak korupsi yang harus dihindari atau bukan. Â Pendidikan Anti Korupsi menjadi sangat penting untuk siswa agar tumbuh menjadi pribadi antikorupsi.
2. Penanaman Karakter
Nah, selanjutnya penanaman karakter pada anak juga sangat berpengaruh loh kompasioners.. karena manusia itu pada dasarnya berjalan di atas kebiasaan. Jika sejak anak-anak sudah terbiasa memiliki karakter jujur, saling tolong menolong, mematuhi aturan, berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan dibiasakan bersaing secara sehat. Pasti, ketika dewasa mereka akan terbiasa dengan rutinitasnya. Sehingga, adat budaya korupsi bukanlah menjadi bagian dari mereka.Â
Kompasioners harus membiasakan diri dengan karakter antikorupsi. Bingung gimana caranya? Balik lagi, semua hal itu dimulai dari yang paling kecil dan harus dibiasakan. Jadi untuk menumbuhkan pribadi antikorupsi di jiwa kompasioners, kalian bisa mulai menerapkan untuk tidak menyontek, tidak mem-bully, dan sering membantu teman yang kesulitan. Jangan lupa ya kompasioners, dibiasakan dan dikembangkan.Â
3. Pola Asuh Orangtua
Kompasioners tahu ngga sih pola asuh orangtua juga menjadi hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang sang penerus. Jika orangtua menginginkan anaknya menjadi pribadi antikorupsi, orangtua juga harus mencontohkan jiwa pribadi anti korupsi. Seperti, tidur tepat waktu; tidak melebihkan atau mengurangi uang jajan; dan selalu memberi nasihat tentang betapa meruginya korupsi.
Nah, hal hal seperti saja sih yang harus dihindari orangtua? Pertama, jangan selalu membenarkan perilaku anak. Hal ini dapat membuat sang anak berpikir bahwa apa yang dilakukannya adalah kebenaran, sehingga kedepannya bisa saja ia mengulangi kesalahan yang sama atau bahkan kesalahan yang lebih besar. Kedua, jangan membiasakan sikap egois kepada anak. Ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi anti empati. Ketiga, sebagau orangtua jangan selalu mengharapkan hasil yang baik. Orangtua baiknya menghargai usaha sang anak, karena jika hanya berorientasi pada hasil sang anak akan terbiasa untuk melakukan apapun agar hasilnya seperti yang diinginkan.
Itu tadi beberapa sikap yang baiknya dilakukan oleh orangtua agar sang anak  tumbuh menjadi pribadi antikorupsi.Â
Nah, Sampai nih kita di ujung artikel kali ini. Gimana kompasioners? Udah ngertikan beberapa hal yang harus dan nggak boleh dilakukan untuk menciptakan Indonesia bebeas koruptor?
Hal-hal kecil di atas yang jika dilakukan akan berdampak besar pada negeri kita kedepannya bukanlah hal yang sulit dilaksanakan. Maka, tidak bosan saya mengingatkan, bahwa antisipasi dini korupsi adalah penting untuk dilakukan. Harapan kita semua pasti negeri ini suatu saat akan menjadi cerah dengan pemimpin yang berkah. Maka, kita bersama-sama, mulai dari yang paling kecil, kita rubah.Â
Oke kompasioners, yang di atas jangan lupa diterapin yah, supaya kita bisa maju sama-sama. Salam anti korupsi!
https://pin.it/n2WK8Ovhttps://pin.it/5UxR1qJhttps://pin.it/1UE6Q7s
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H