Mohon tunggu...
ALIYYAH NAFLAH HIMAWAN
ALIYYAH NAFLAH HIMAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Trying to become my best self

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Maria: Perjalanan Menggapai Karir di Jerman

12 Januari 2025   17:47 Diperbarui: 12 Januari 2025   17:47 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maria adalah seorang wanita muda asal Indonesia yang memiliki impian besar untuk mengembangkan karir di Jerman, sebuah negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi dan pendidikan. Ia lahir di Kota Bandung, Indonesia, dan sejak SMA, Maria sudah memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap bahasa asing, khususnya bahasa Jerman. Alasan ia ingin berkarir di Jerman adalah karena negara tersebut menawarkan banyak pilihan dan kesempatan untuk berkembang, terutama di bidang perhotelan. Di Indonesia, Maria merasa bahwa mencari pekerjaan, terutama tanpa gelar atau pengalaman kerja, sangatlah sulit. Bahkan dengan gelar, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan tetap sangat terbatas. 

Sebelum memutuskan untuk mengejar impiannya ke Jerman, Maria memiliki pengalaman praktikum di salah satu hotel ternama di Bandung. Pengalaman ini membuka matanya terhadap dunia perhotelan, dan mendorongnya untuk memperdalam pengetahuannya di bidang tersebut. Karena merasa Jerman memiliki peluang karir yang lebih besar, Maria memilih untuk melanjutkan pendidikan dan mengembangkan karirnya di sana. Ia pun memutuskan untuk mengikuti kursus bahasa Jerman di Bandung, meskipun itu tidak mudah. Ia harus menghadapi ujian bahasa yang cukup menantang, namun dengan semangat dan kerja keras, Maria berhasil melewati berbagai tes bahasa Jerman dengan baik. Setelah beberapa bulan belajar, pada akhirnya Maria dinyatakan lulus dan memperoleh kesempatan untuk berangkat ke Jerman pada bulan Mei 2024. 

Setibanya di Jerman, Maria memilih untuk menempuh pendidikan di bidang perhotelan. Di Jerman, ia mengikuti program Ausbildung, yang memungkinkan siswa untuk belajar sambil bekerja. Program Ausbildung ini berlangsung selama tiga tahun dan dirancang untuk menjembatani kebutuhan tenaga kerja di bidang-bidang tertentu, termasuk perhotelan. Banyak orang Jerman memilih karir yang lebih terstruktur dengan jam kerja yang teratur, seperti di bidang teknis, kesehatan, dan administrasi. Oleh karena itu, program Ausbildung di bidang perhotelan diadakan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di sektor ini. 

Maria kemudian ditempatkan di Provinsi Mecklenburg-Vorpommern, di mana sistem pendidikan untuk Ausbildung terbagi antara dua minggu sekolah dan dua minggu magang. Di sekolah, Maria tidak hanya mempelajari bahasa Jerman, tetapi juga bahasa Inggris dan Perancis, serta ilmu tentang industri perhotelan secara umum. Di sana, ia tidak sendirian; ia bersama teman-teman seperjuangannya dari Indonesia yang juga tengah berjuang untuk meraih impian mereka di Jerman. Maria harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang sangat berbeda dengan apa yang ia kenal di Indonesia, baik dari segi budaya, cuaca, hingga gaya hidup sehari-hari. 

Di bidang perhotelan, program Ausbildung terbagi menjadi tiga bagian utama: Housekeeping, Receptionist, dan Restaurant. Pada tahun pertama, Maria ditempatkan di bagian Restaurant dan Housekeeping. Sebagai seorang waiter di bagian Restaurant, ia bertugas untuk melayani pengunjung secara langsung dan berkomunikasi menggunakan bahasa Jerman. Ini menjadi tantangan besar bagi Maria, karena ia harus cepat beradaptasi dengan bahasa dan budaya setempat, serta bekerja dengan standar yang tinggi. Di bagian Housekeeping, Maria bertanggung jawab untuk merapikan kamar-kamar tamu dan menjaga kebersihan area tersebut. Meskipun tugasnya cukup padat, Maria tidak pernah dibiarkan bekerja sendiri. Selalu ada mentor yang mendampingi dan membimbingnya selama proses magang, memastikan bahwa ia dapat bekerja dengan baik dan memahami tugasnya dengan jelas. 

Selama magangnya, Maria merasakan adanya culture shock yang cukup besar, terutama saat ia harus beradaptasi dengan cuaca di Jerman. Pada bulan Agustus, ia pertama kali merasakan musim gugur dan musim salju, pengalaman yang sangat baru baginya. Ia harus mempersiapkan perlengkapan seperti sarung tangan, jaket tebal, dan sepatu khusus musim dingin. Musim salju menjadi tantangan tersendiri karena seringkali Maria tergelincir di jalan yang licin. Selain itu, masakan Jerman yang berbeda dengan masakan Indonesia juga membuatnya merindukan hidangan tanah air. Namun, beruntungnya di Jerman terdapat banyak pasar Asia, atau Asia Mart, yang memungkinkan Maria untuk membeli bahan-bahan makanan Indonesia untuk mengobati rasa rindunya akan masakan keluarga. 

Secara finansial, Maria kini sudah mandiri. Dengan penghasilannya dari program Ausbildung, ia mampu membiayai kebutuhan hidupnya di Jerman dan juga mengirimkan uang untuk membantu keluarganya di Indonesia. Kehidupan di Jerman memang tidak mudah, tetapi Maria merasa bangga karena dapat menghidupi dirinya sendiri dan memberikan dukungan kepada orang tuanya yang ada di Indonesia. 

Salah satu hal yang cukup menarik bagi Maria adalah kebiasaan makan masyarakat Jerman. Mayoritas orang Jerman jarang mengonsumsi nasi, yang menjadi makanan pokok di Indonesia. Sebagai gantinya, mereka lebih sering mengandalkan kentang sebagai sumber karbohidrat utama dalam makanan mereka. Walaupun terkadang merasa kangen nasi, Maria belajar untuk beradaptasi dengan kebiasaan makan baru ini seiring berjalannya waktu. 

Saat ini, Maria merasa semakin dekat dengan impian besarnya untuk membangun karir yang sukses di Jerman. Ia tidak hanya merasa bangga dengan pencapaiannya selama ini, tetapi juga bersemangat untuk melanjutkan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan. Maria kini menjadi contoh nyata dari ketekunan dan kerja keras, yang tidak hanya membawa manfaat bagi dirinya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang yang bercita-cita untuk mengejar impian di luar negeri. 

Kisah hidup Maria adalah bukti bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan keberanian untuk mengambil langkah besar, impian besar pun bisa tercapai. Dari seorang gadis muda yang berasal dari Bandung, Indonesia, Maria kini berhasil meraih kesuksesan di Jerman. Meskipun tantangan dan hambatan seringkali datang menghampiri, Maria tidak pernah menyerah. Ia berhasil mengatasi perbedaan budaya, bahasa, dan cuaca, serta menemukan cara untuk meraih impian yang selama ini ia dambakan. Kini, Maria menjadi contoh inspiratif bagi banyak orang yang ingin mengejar impian mereka, tidak peduli seberapa besar rintangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun