Mohon tunggu...
ALIYA TSAABITA
ALIYA TSAABITA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University

Mahasiswi Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Sumberdaya Manusia dan Kesejahteraan Keluarga pada Keluarga Single Parent di Area Kumuh

20 November 2023   17:06 Diperbarui: 20 November 2023   17:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meningkatnya daerah area kumuh menyebabkan adanya penurunan tingkat kesejahteraan dalam keluarga. Menurut UU No.1 Tahun 2011 tentang PKP permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Dengan menurunnya kualitas kesejahteraan masyarakat yang didorong oleh meningkatnya daerah kumuh maka manajemen sumberdaya keluarga adalah dapat menjadi salah satu cara meningkatkan kesejahteraan bangsa karena dapat membuat keluarga mencapai kehidupan yang lebih bermakna. Dewi et al. (2017:3-7) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya keluarga merupakan penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai sesuatu yang dianggap penting oleh keluarga dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal dengan sumber daya yang minimal. 

Kondisi Keluarga Single Parent pada Area Kumuh dan Hubungannya terhadap Kesejahteraan

Kondisi keluarga single parent pada area kumuh merupakan kondisi yang cukup kompleks dan sulit. Hal tersebut dikarenakan pandangan dari masyarakat bahwa area kumuh sering ditandai dengan kondisi ketidakstabilan sosial, tingkat pendidikan yang rendah, serta kemiskinan. Terlebih lagi jika seorang orang tua (single parent) harus menghadapi kondisi ini sendirian, tentu banyak tantangan yang harus mereka hadapi.

Tindakan Single Parent dalam Menghidupi Keluarga pada Area Kumuh

Menjadi single parent bukanlah sebuah keinginan, tetapi beberapa orang  terpaksa menjalankan peran sebagai single parent karena keadaan yang mereka alami. Akibat peran ganda tersebut orang tua single parent dituntut bisa menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi di dalam keluarganya tanpa peran pasangan. Terutama di daerah kumuh atau padat penduduk, keluarga single parent ini begitu giat dalam mencari nafkah karena jika mereka tidak bisa hanya mengharapkan dari bantuan saudara atau pemerintah saja. Meskipun kawasan lingkungan mereka padat, mereka banyak memanfaatkan peluang sumber nafkah yang ada. Seperti membuka jasa laundry karena dekat dengan kawasan kost mahasiswa, berjualan es karena dekat dengan lingkungan sekolah, berjualan makanan saat jam sarapan, bahkan sebagian dari mereka menjadi tenaga pengajar honorer karena faktor pendidikan mereka sebelumnya yang menunjang menjadi tenaga pengajar di sekolah. Dengan tindakan - tindakan tersebut mereka bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari - hari.

Tantangan Single Parent dalam Mengelola Keluarga pada Area Kumuh

Permasalahan ekonomi, dukungan moril tenaga pikiran yang lebih, mengurus dan mengelola kebutuhan keluarga, serta mengasuh dan mendidik anak sendiri tanpa adanya pendamping merupakan tantangan yang dihadapi oleh single parent. 

Selain itu "Rasa Kehilangan" juga merupakan sebuah tantangan yang dihadapi single parent. Tidak hanya untuk orang tua yang ditinggalkan pasangannya, namun anak pun pasti merasakan hal yang sama. Hal tersebut tidak boleh diacuhkan, jika diacuhkan bisa berdampak pada psikologi keluarga sehingga tidak optimal dalam mengelola keluarga. Menurut Sundari (2023) psikologi keluarga merupakan cabang psikologi yang berorientasi pada penerapan prinsip-prinsip psikologi dalam memahami hubungan antar anggota keluarga serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi dinamika keluarga.

Tantangan lainnya yaitu sulit membuat keputusan yang berhubungan dengan masa depan anak. Hal tersebut terasa sangat berat terlebih lagi bagi orang tua tunggal. 

Solusi Single Parent dalam Mengatasi Tantangan di Keluarga Area Kumuh

Dengan adanya tantangan dan permasalahan yang dihadapi single parent dalam mengelola keluarga, pasti dibutuhkan solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut. 

Dari hasil wawancara yang diperoleh, sebagian besar dari mereka menjawab dengan jawaban yang religius seperti selalu mengingat kepada Allah SWT, beristighfar, berdo'a. Namun ada juga yang memotivasi diri sendiri karena jika bukan mereka sendiri siapa lagi yang akan peduli terhadap permasalahan keluarganya. Hindari merasa menyesal, sedih, kecewa, atau penuh dengan rasa benci, sehingga diharapkan bisa merasa lebih lega dalam menghadapi tantangan kehidupan. Kemudian Penting untuk mempertahankan keyakinan diri saat menjalankan peran sebagai orang tua tunggal. Teruslah merasa bangga dengan status sebagai orang tua tunggal, karena peran ini juga dapat membantu anak-anak mencapai kesuksesan di masa depan.

Bantuan yang diharapkan Keluarga Single Parent pada Area Kumuh

Program bantuan keuangan, akses ke pendidikan dan pelatihan pekerjaan, perumahan yang layak, layanan kesehatan, dan dukungan sosial merupakan bantuan yang dapat diberikan oleh pemerintah maupun organisasi non-pemerintah. Selain itu, mempromosikan kesetaraan gender dan memberikan peluang ekonomi yang lebih baik kepada perempuan dapat membantu mengurangi angka single parent di area kumuh. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih diperhatikan oleh lingkungan sekitarnya, sehingga membuat semangat hidup mereka meningkat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dalam hasil wawancara yang diperoleh sebagian mereka telah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH, bantuan sembako, KIP atau PIP terhadap anak mereka yang sekolah. Namun, ada juga yang menyatakan tidak lagi mendapatkan bantuan setelah masa pandemi covid-19 selesai. Kemudian untuk bantuan dari saudara juga mereka mendapatkannya namun tidak rutin, seperti hanya pada saat hari raya keagamaan atau saat saudara mereka berkunjung ke rumahnya.

Lingkungan pemukiman yang kumuh memiliki banyak dampak negatif didalamnya. Dengan adanya potensi dampak yang mungkin akan ditimbulkan dari kurangnya peran keluarga diakibatkan oleh single parent dan adanya lingkungan yang kurang mendukung dari daerah yang kumuh dapat berakibat fatal untuk perkembangan generasi di masa depan. Setiap tahap memiliki karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda. Kondisi keluarga single parent pada area kumuh merupakan kondisi yang cukup kompleks dan sulit. Hal tersebut karena biaya pendidikan yang berkualitas cukup tinggi sehingga kurang memungkinkan bagi anak-anak yang berasal dari kondisi tersebut mendapatkan pendidikan yang berkualitas. 

Kesimpulannya bahwa sebagian besar tingkat kesejahteraan keluarga semua responden dapat terpenuhi, namun tidak menutup kemungkinan adanya keluarga single parent dengan tingkat kesejahteraan rendah. Menurut Dewi (2017), keluarga single parent adalah keluarga di mana hanya ada satu orang tua yang menjalankan berbagai peran dalam keluarga, seperti seorang ibu yang harus mengemban tanggung jawab sebagai seorang ibu dan juga sebagai ayah, tanpa adanya kehadiran orang tua lainnya. Dengan itu pastinya terdapat tantangan-tantangan yang dihadapi oleh single parent termasuk permasalahan perekonomian, dukungan moril tenaga pikiran yang lebih, harus mengurus dan mengelola segala kebutuhan keluarga sendiri, serta mengasuh dan mendidik anak sendiri tanpa adanya pendamping.

Disusun oleh Vania Rahmasari, Muhammad Zulfa Al-Fadhil, Rava Cahya Nugroho, Recika Amalia Putri, Aliya Tsaabita, Al Raihan Adam Firdaus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun