Mohon tunggu...
Aliya Ihsantika
Aliya Ihsantika Mohon Tunggu... -

Penulis kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kecemasan yang Berakibat Stress

4 Oktober 2013   22:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecemasan adalah “ Pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman”

Terkadang kecemasan merupakan hal yang sangat membantu dalam memecahkan masalah atau sebagai hal yang membuat kita bertindak dan bergerak terhadap sesuatu. Tetapi apabila kecemasan berlebihan tersebut menimbulkan pemikiran “what ifs” atau yang lebih kita kenal dengan perasaan takut salah, hal tersebut sudah menganggu kepercayaan diri anda.

Kecemasan yang berlebih seperti takut melakukan kesalahan, cemas menghadapi masa depan dapat berakibat buruk dan menjadi beban hidup anda.

Beban hidup yang terlalu banyak dapat berakibat stress yang berpotensi menyebabkan depresi.Merasa sial, sedih, dan kesal setiap harinya, berkurangnya keinginan untuk berusaha, mudah menyerah, merasa tidak berguna, susah berkonsentrasi yang berakibat terhadap turunnya nilai bagi pelajar, merupakan bagian dari stress yang menjadi penyebab kecemasan berlebihan.

Maka dari itu hindari perasaan takut salah, beranilah untuk mencoba mengambil tindakan dan resikonya, percayalah terhadap diri sendiri bahwa anda dapat menemukan solusi yang tepat apabila terdapat suatu masalah, jangan terlalu “overthink” atau “overlook” terhadap sesuatu, berusaha sekeras mungkin dalam mengerjakan sesuatu yang ingin dicapai dan hasilnya serahkan kepada tuhan, karena tuhanlah yang mengatur segalanya. Cobalah anda belajar mengatur ketakutan atau kecemasan yang berlebih dan meredam perasaan negatif yang berakibat buruk, dan yang terpenting selalu berfikir rasional dan masuk akal agar selalu bahagia dan terhindar dari beban hidup yang berlebihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun