Mohon tunggu...
Aliya SitiNur
Aliya SitiNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - aktif

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Uin Sunan Kalijaga (21107030114), yang hobi menggambar dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Goreng, Hidangan Tionghoa yang Berimigrasi ke Indonesia

15 Juni 2022   20:11 Diperbarui: 15 Juni 2022   20:20 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haii haii guyss, Assalamualaikum Wr. Wb,  para pecinta kuliner pasti tidak asing lagi dengan makanan yang bernama nasi goreng, siapa sih disini yang tidak tau tentang nasi goreng? itu lo makanan asal china yang disukai banyak orang. Bahkan dinegara negara seperti Thailand, Korea, Singapore, dan Malaysia pun juga memiliki jenis masakan ini dengan nama yang berbeda- beda bahkan dengan rasa yang berbeda.

Kenapa nasi goreng bisa disebut berasal dari China? Nasi goreng ternyata sudah ada sejak 4000 sebelum masehi ini, merupakan salah satu makanan penduduk Tionghoa. Masuknya nasi goreng dan mejadi salah satu makanan populer di Indonesia tidak lepas dari perdagangan di nusantara yang dilakukan masyarakat Indonesia dengan Cina, selama adanya perdagangan mendorong masuknya Imigran dari Tionghoa ke Indonesia dan masyarakat tionghoa pun juga mengenalkan makanan yang biasa dimasak oleh negaranya.

Rata- rata bukan hanya orang Indonesia saja yang menyukai hidangan ini tapi banyak juga orang mancanegara yang juga menyukai nasi goreng. Mengapa orang indonesia banyak yang menyukai nasi goreng? Karena lidah masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dengan nasi goreng, dan sebagian besar orang indonesia menyukai nasi, selain itu cara pembuatannyaa juga terbilang mudah. Hampir semua orang bisa membuatnya. Bahkan sudah banyak resep nasi goreng dimana mana, kita cuma perlu bahan berupa nasi, telur, ayam, sayur dan timun sebagai penghias.

Nah di Indonesia sendiri memiliki berbagai macam jenis nasi goreng mulai dari nasi goreng kampung, nasi goreng hitam, nasi goreng teri, nasi goreng merah, nasi goreng seafood, dan lain lain. Makanan sangat mudah kita temukan bahkan terdapat di pinggir pinggir jalan (kaki lima) hingga di rumah makan mewah, namun banyak yang mengatakan bahwa nasi goreng kaki lima lebih enak dibandingkan nasi goreng restourant bmewah, kenapa bisa seperti itu? Karena pedagang nasi goreng kaki lima pada umumnya memasak nasi itu menggunakan wajan baja bukan teflon, sehingga saat memasak dengan api panasnya bisa merata dan menimbulkan aroma yang sangat sedap (aroma tersebut berasal dari bumbu bumbu yang muncul karena dimasak diatas wajan dan minyak panas), karen itulah mengapa nasi goreng kaki lima lebih terasa enak.

Saya sendiri sangat menyukai nasi goreng, bahkan saya juga memiliki langganan nasi goreng yaitu di "WARUNG BAKMI BU HARI" di situ menyediakan banyak sekali ragam masakan mulai dari nasi goreng, bakmi goreng/ godog, capcay sayur, capjae tepung, dan lain lain.

Beralamat di Tegalmas, prawatan, jogonalan, klaten. Warung bakmi ini memiliki tempat yang sangat strategis, dengan harga yang terjangku bahkan bisa dikatakan sangat murah yaitu dengan harga RP 12.000, warung ini memberikan rasa yang sangat memuaskan bahkan orang orang rela antri demi untuk membeli makanan di warung ini.

dokpribadi (warung bakmi bu Hari)
dokpribadi (warung bakmi bu Hari)

Nasi goreng belum lengkap tanpa adanya kerupuk, nah di warung ini ibuk hari menyediakan kerupuk secara cuma cuma atau gratis. Bahkan untuk pembeli yang dibungkus pun juga diberi 1 plastik kerupuk. bagaimana tidak memuaskan hanya dibandrol dengan harga segitu kita bisa menikmati nasi goreng dengan krupuk sepuasnya, selain itu dosini juga menuediakan minuman yaitu teh anget/es dan jeruk anget/es dengan harga Rp 3.000, harga yang sama untuk dua minuman itu.

Dua tahun corona menyerang indonesia, warung ini lebih jarang buka. Dikarenakan pemberlakuan PPKM yang ketat dan harus tutup sebelum jam 8 malam, jadi penjual mau tidak mau harus menuruti aturan pemerintah tersebut. "iya dik, sewaktu corona masih ada itu saya lebih sering tutup dibandingkan buka. karena pendapatannya tidak sesuai dengan target jadi saya memilih untuk tutup sementara" ujar ibuk hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun