Mohon tunggu...
Aliya SitiNur
Aliya SitiNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - aktif

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Uin Sunan Kalijaga (21107030114), yang hobi menggambar dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Money

Hidup Elit, Ekonomi Sulit!

7 Juni 2022   12:24 Diperbarui: 7 Juni 2022   12:34 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haii Haiii bestieeee, gimana nih kabarnya? Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT yaa. Amiin...

Di masa kini banyak sekali orang yang menjalani hidupnya dengan mewah/ elit. Tapi apakah mereka benar benar mampu? atau hanya digunakan sebagai ajang pamer saja? 

Bisa dibilang bahwa semua orang di dunia ini mempunyai gaya hidupnya sendiri sendiri seperti yang ia pegang. Akan tetapi kebanyakan orang salah dalam mengartikan perihal gaya hidup, yang mana mereka lebih cenderung menerapkan gaya hidup yang diinginkan dibandingkan dengan kemampuannya sendiri. 

Tentu saja hal itu akan berpengaruh pada kehidupan yang dijalani, hidup bakal terasa berantakan dan banyak beban ketika gaya hidup yang dipegang melebihi batas kemampuan. mungkin masyarakat belum mengetahui apa itu Kebutuhan Tersier, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan primer. Memang semua kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan semua orang tetapi harus bisa sewajarnya yaa

Apasihh yang kalian ketahui tentang Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Sekunder? 

Pada dasarnya, manusia yang hidup di dunia ini mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya masing masing. Kebutuhan manusia pada dasarnya tidak ada yang sama persis. 

Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia masih menjadi dasar adalah kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, membuat kebutuhan masyarakat semakin meningkat sehingga mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam hal menentukan mana kebutuhan primer dan mana kebutuhan sekunder untuk kehidupannya.

Kumparan
Kumparan

- Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok yang mutlak dipenuhi oleh semua manusia yaitu mulai dari pakaian, makanan, dan tempat tinggal. Kebutuhan primer ini merupakan hal yang paling penting untuk dipenuhi guna melanjutkan keberlangsungan hidup.

Menurut Organisasi Buruh Internasional atau ILO (International Labour Organization), kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minimum masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat baik masyarakat kaya maupun miskin.

Contohnya: adalah sandang, pangan, rumah, pendidikan, dan lain-lain.

Kantong Ilmu
Kantong Ilmu

- Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan selanjutnya setelah kebutuhan primer sebagai pelengkap atau tambahan yang dipenuhi. Kebutuhan sekunder ini sebagai tambahan atau pelengkap agar dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik. Tempat tinggal atau rumah adalah kebutuhan primer tetapi lokasi dan desain rumah adalah kebutuhan sekundernya. Hal ini dibahas pada buku Smk/Mak Kl.Xii Kebutuhan Dasar Manusia K/13 Rev.

contohnya: adalah akses kesehatan, pendidikan, dan hiburan seperti menonton bioskop, jalan-jalan ke mall, membeli makanan enak.

Contoh Majas Ku
Contoh Majas Ku

- Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang sering sebagian orang disebut kebutuhan akan sesuatu yang bersifat mewah. Kebutuhan tersier ini merupakan kebutuhan yang dipenuhi terakhir. Tujuan dari pemenuhan kebutuhan tersier adalah untuk kesenangan pribadi dan kebutuhan ini juga bisa disamakan dengan keinginan karena tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan tersiernya itu. 

contohnya: adalah seseorang yang memiliki penghasilan kemudian ia membeli perhiasan,  sepeda, hingga mobil mewah setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi demi meningkatkan status di dalam masyarakat agar tidak dianggap strata kelas bawah. Contoh lainnya adalah liburan ke luar negeri, barang-barang yang branded, perhiasan, dan lain-lain.

5 Tanda gaya hidup ini tidak sesuai kemampuan kita, apakah kita termasuk didalamnya? 

Tirto.ID
Tirto.ID

1. Suka nya datang ke tempat elit meski menumpang orang lain

orang orang yang terlalu memaksakan diri untuk suka datang ke tempat-tempat elit sampai menumpang dengan orang lain merupakan salah satu tanda kalau gaya hidup itu tidak sesuai dengan kemampuan. 

Apalagi kalau sampai menumpang orang lain, sengaja mencari teman yang kaya raya supaya bisa ikut ke acara bergengsi, atau mengencani pacar kaya supaya kencan di tempat mewah. Memang benar bahwa itu merupakan hak orang masing masing, tapi kalau dirimu sendiri saja tidak bisa membawa diri sampai ke sana, berarti gaya hidupmu ketinggian. 

Bisnis Tempo.co
Bisnis Tempo.co

2. Memaksakan diri membeli barang branded meski harus kredit

Ini teruntuk orang-orang yang kemampuan ekonominya rendah tapi memaksakan diri untuk memiliki barang mewah. Bahkan tak jarang, karena saking inginnya sampai rela kredit dan membayar cicilan barang itu setiap bulannya. Aduhh ngerii bestiee

Percayalah, gaya hidup seperti itu tidak baik untuk diterapkan dalam hidup kita masing masing. Menginginkan barang-barang branded tentu bukanlah hal terlarang, tapi akan lebih baiknya jika dipenuhi ketika kita benar-benar mampu untuk membelinya. Kalau memaksakan bergaya hidup seperti itu, nanti hidupmu hancur karena dikejar banyak tagihan cicilan. 

Kabar6.com
Kabar6.com

3. Penampilan mewah tapi tinggal di rumah kumuh

Ketika pergi ke luar tampak sangat sosialita dengan penampilan modis layaknya seperti orang kaya, tapi menyembunyikan fakta bahwa  sebenarnya merupakan orang biasa yang tinggal di rumah sederhana atau malah kumuh.

Dengan kata lain gaya hidup ini tidak sesuai dengan kemampuan, apalagi rumah dan tempat tinggal merupakan hal yang sangat  utama yang menggambarkan kemampuan si pemiliknya. Lebih baik membuat tempat tinggal menjadi layak dan nyaman ditempati, daripada hanya untuk memaksakan diri pada penampilan. 

Sayaajarkan.com
Sayaajarkan.com

4. Berhutang ke banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tinggi

Kalau kita mau memiliki gaya hidup yang tepat maka lebih baik kita memulai dengan sadar diri terlebih dahulu. Sadar sampai sejauh mana kemampuan kita dan gaya hidup seperti apa yang cocok untuk kita supaya tidak menyusahkan diri kita sendiri nantinya. 

Sonora.id
Sonora.id

5. Gajimu selalu habis untuk foya-foya dan pamer di media sosial

Kalau gaji kita selalu habis untuk foya-foya dan pamer di media sosial,  itu juga sebagai tanda gaya hidup yang kita terapkan tidak sesuai dengan kemampuan kita. Mementingkan kesenangan sementara dibanding memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup dengan gaji yang dimiliki. 

Nahh jadi gitu ya guyss, jangan samakan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain karena kita ini sudah mempunyai porsi masing masing yaa. Jangan iri, dengki. Bahagialah dengan cara kita sendirii, okee bestiee dada babaiiii

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun