Mohon tunggu...
aliya rahmadani
aliya rahmadani Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Sejarah yang menyukai hal-hal seperti tulisan, gambar, dan video sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bisakah Orang yang Terjun ke Politik Praktis tetap Mempertahankan Kejujuran, Kebaikan, dan Idealismenya?

7 November 2024   00:04 Diperbarui: 7 November 2024   00:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Politik Praktis

         Politik menurut para ilmuan sejak dahulu ditafsirkan dalam berbagai perspektif. Menurut Aristoteles, politik merupakan hal-hal yang mengatur apa yang semestinya kita lakukan dan apa tidak seharusnya dilakukan (Surbakti, 2015,1). Sedangkan oleh Budiardjo, politik didefinisikan dengan usaha untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Dari kedua penjelasan di atas, secara sederhana pengertian politik dapat disimpulkan sebagai usaha masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan berupa keadilan, keharmonisan, kedamaian, keteraturan, keindahan dan segala sesuatu yang menjadi lebih baik untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

            Kehidupan manusia tidak jauh dari interaksi sosial antar manusia lain demi menciptakan hubungan dan kelangsungan hidupnya secara alamiah demi mencapai kesejahteraan. Dari peran manusia dalam suatu masyarakat tidak pernah putus dari aspek-aspek politik praktis didalam pelaksanaan yang terjadi secara langsung maupun tak langsung pada praktik-praktik politik.

            Politik praktik berarti ketika kepentingan, tekad, dan motif hadir secara bersamaan dan saling berdampingan untuk memperebutkan suatu kekuasaan. Posisi kekuasaaan disini diartikan sebagai jabatan, posisi, atau kedudukan. Pada saat paham demokrasi tentang politik praktis lebih diartikan sebagai “perang atau benturan fisik” yang mana antara dua kubu saling menghancurkan untuk memperebutkan kekuasaan. Namun, pada saat ini konsep demokrasi politik sudah membumi. Artinya, politik praktis merupakan sebuah kontestasi yang dianggap sebagai saling melakukan pembunuhan karakter, penghacuran strategi dan taktik, saling menyerang basis-basis teritorial dan saling beradu tanding mendapat simpati publik.

Bisakah Orang Yang Terjun Ke Politik Praktis Tetap Mempertahankan Kejujuran, Kebaikan dan Idealisme?

Di dalam perilaku sosial merupakan wujud dari sikap kepribadian diri seseorang. Perilaku sosial di dalam pemahaman psikologi dapat diartikan dengan beberapa pengertian, sebagai berikut:

  • Perlaku seseorang terjadi karena kehadiran individu atau orang lain.
  • Perilaku individu dalam kelompok.
  • Perilaku yang terjadi dibawah kendali keinginan dan aturan sosial dimana individu tersebut bergabung.

        Oleh karena itu, maka tidak mungkin seseorang tidak menempatkan perlaku sosial sebagai bagian penting dari kepribadiannya. Setiap peradaban manusia dapat berlangsung jika hanya ada beberapa golongan manusia yang bisa bertahan (survive) didalam menyelenggarakan kehidupan sosial yang beradab. Perilaku sosial pada bangsa Indonesia dalam mempraktikan politik menggambarkan pola tingkah laku yang dapat kita temukan pada setiap individu manusia yang akan dan sudah menjadi warga negara. Namun, dalam praktiknya seseorang yang terjun ke politik memungkin untuk menimbulkan gangguan pada dirinya sendiri atau orang lain. Artinya perilaku politik yang dirasakan mengganggu tersebut bukan hanya bertentangan atau melawan hukum namun dapat menimbulkan gangguan psikis atau fisik terhadap manusia.

            Dalam kehidupan yang berbangsa dan bernegara perjalanan sejarah Indonesia begitu panjang hingga mencapai pada kemerdekaan dengan penyusunan naskah proklamasi, pembentukan konstitusi dan ideologi negara. Setelah kemerdekaan Indonesia menghasilkan para cendikiawan yang cerdas, akan tetapi perilaku politik yang ditampilkan sebaliknya, tidak cerdas, emosional, moralitas rendah, norma dan values untuk kepentingan diri sendiri/golongan/kelompok. Pola perilaku politik praktis yang menyimpang banyak ditemukan pada pelaku politik di pemerintahan dan masyarakat. Dapat kita ketahui bahwa dari perubahan sistem sosial tersebut diupayakan untuk merubah segala bentuk hukum, peraturan, undang-undang dan lainnya.

            Lalu apakah bisa orang yang sudah terjun ke politik praktis tetap mempertahankan kejujuran, kebaikan dan idealismenya? Tidak bisa, karena pada saat ini individu atau kelompok lebih merespon terhadap situasi yang menguntungan atau dihadapinya. Dengan demikian, manusia dapat berperilaku aktif dengan memilih situasi dan memberikan penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi. Artinya, politik praktis yang akan, sedang dijalani oleh seseorang tidak dapat mempertahankan nilai-nilai yang jujur, kebaikan dan idealismenya.

Solusi dikehidupan nyata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun