Mohon tunggu...
ALI YANTO
ALI YANTO Mohon Tunggu... Seniman - Seni, Petualangan dan Pendidikan

kolektif yang berfokus pada telaah sosial-lingkungan, Pendidikan & Camp dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Guernicha (Lukisan Anti Perang)

12 Mei 2024   16:23 Diperbarui: 12 Mei 2024   16:55 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1937, dunia menyaksikan serangan yang mengguncang jiwa terhadap desa kecil Guernica di Basque, Spanyol. Pesawat tempur Jerman, atas nama rezim fasis Jenderal Franco, menjatuhkan ribuan bom yang menghancurkan desa tersebut, meninggalkan puing-puing dan kematian di belakangnya. Serangan ini, sebagai bagian dari latihan kekejaman untuk taktik blitzkrieg, memicu reaksi yang mendalam dari seniman terkenal saat itu, Pablo Picasso.

Picasso, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang seniman inovatif yang telah memimpin gerakan seni seperti kubisme dan surealisme, merasa terpanggil untuk mengabadikan penderitaan ini dalam sebuah karya seni yang monumental. Hasilnya adalah "Guernica", sebuah lukisan yang bukan hanya menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan perang, tetapi juga karya seni yang menggugah pikiran dan emosi.

Dalam lukisan ini, Picasso menggambarkan penderitaan tanpa pandang bulu yang dialami oleh para korban serangan tersebut. Dari banteng yang melambangkan kekejaman dan kegelapan, hingga wanita yang menangis sambil menggendong anak mati yang menyuarakan keputusasaan dan kehilangan, setiap elemen dalam lukisan ini merangkum kesengsaraan perang dengan kekuatan yang luar biasa.

Namun, kekuatan sejati dari "Guernica" tidak hanya terletak pada subjeknya, tetapi juga pada eksekusi artistiknya yang brilian. Picasso menggunakan kontras antara warna hitam dan putih untuk menyoroti intensitas tragedi yang digambarkannya. Dengan gerakan tangan yang cepat dan spontan, ia menciptakan sensasi kekacauan dan ketidakpastian yang melingkupi perang.

Tidak hanya itu, Guernica juga menunjukkan keterampilan Picasso dalam menggabungkan elemen-elemen dari seni klasik dengan gaya avant-garde modernnya. Dalam lukisan ini, kita dapat melihat pengaruh dari seniman-seniman besar sebelumnya seperti Rubens dan Michelangelo, namun dengan sentuhan yang unik dan inovatif yang hanya dimiliki oleh Picasso.

Sejak pertama kali dipamerkan di Paris pada tahun 1937, "Guernica" telah menjadi salah satu karya seni paling berpengaruh dalam sejarah. Lukisan ini tidak hanya menginspirasi gerakan anti-perang di seluruh dunia, tetapi juga tetap relevan hingga hari ini sebagai peringatan akan bahaya kekerasan dan kehancuran perang.

Dalam kesimpulan, Guernica bukan hanya sekadar lukisan, tetapi juga sebuah karya seni yang menggambarkan keberanian dan keteguhan hati manusia dalam menghadapi tragedi. Melalui lukisan ini, Picasso mengajarkan kepada kita bahwa meskipun penderitaan mungkin abadi, tetapi juga keberanian dan keinginan untuk berdamai juga akan selalu ada. Guernica adalah bukti abadi dari kekuatan seni untuk menginspirasi, menggerakkan, dan mengubah dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun