Resensi buku setebal 302 halaman dan 75 halaman yang terbit pada tahun 2012 yang ditulis oleh pak Wijaya Kusuma, S.Pd., M.PdÂ
Menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis kita akan melatih otak, mata, Â dan bibir kita agar bersinergi dengan kedua tangan anda.Â
Bila otak, mata, bibir dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu, yang akan menarik hati setiap orang yang membacanya. Â tiada hari tanpa menulis sudah menjadi moto hidup kita. Tulislah apa saja yang menarik hati dan apa yang anda kuasai. Jangan menulis yang tidak kita kuasai. Kita harus dapat menghilangkan rasa malas. Biasakanlah menulis setiap hari. Lawanlah hawa malas dalam diri kita sendiri.
Judul ini diambil dari poster yang penulis lihat pada saat memberikan materi Penelitian Tindakan Kelas dan penulis menjadikan sebuah tulisan. Disini penulis menegaskan kembali bahwa membaca setiap hari sebab tanpa membaca serasa buta. Tanpa membaca tidak bisa melihat jendela dunia yang indah bagaikan surga. Baca buku buka dunia bukan hanya slogan semata tetapi harus dilaksanakan dalam bentuk tindakan nyata. Ketika kita membaca maka akan ada ilmu baru, wawasan baru. Tapi sedikit dari kita yang rajin membaca buku, dan akhirnya kita tak mampu membuka dunia. Pintupun menjadi tertutup rapat. Budaya membaca buku belum menjadi budaya masyarakat kita.
Disini penulis memaparkan menulis ibarat makanan yang enak akan terasa nikmat bila disantap. Oleh karena penulis harus membuat tulisan yang membaca terasa renyah. Kreativitas menulis harus ada dalam diri penulis.Â
Proses menulis dibutuhkan sebuah proses dari bacaan-bacaan terkait dari artikel yang akan ditulis. Seorang penulis harus mampu menempatkan pendapatnya dengan pendapat orang lain tidak asal copot sana copot sini. I Love Writing menjadi kunci sehingga menulispun mnejadi renyah. Oleh karenanya untuk mampu menulis dengan renyah dibutuhkan latihan terus menerus dengan cara menulis setiap hari. Menulislah dengan hati agar mampu menghasilkan tulisan yang renyah.
Disini penulis memaparkan sebuh puisi yang berjudul "Izinkan Aku Menulis" yang sarat dengan isi tentang menulis. Meluangkan waktu menulis dari kesibukan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, sebagai pegawai kantoran. Menuliskan untuk mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam hati, walaupun menulis dari meminjam laptop kantor.
Disini penulis "Omjay" memaparkan  cara mudah menulis buku (New Version)
Cara mudah menulis buku yaitu melakukan kegiatan tulis-menulis setiap hari. Harus konsisten dan memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kgiatan tulis menulis. Disini penulis juga memberikan contoh yaitu mas Johan Wahyudi yang semenjak bergabung di Kompasiana bulan April 2010 menjadi penulis yang hebat. Disini juga dibutuhkan teman dekat dalam mendiskusikan apa yang kita tulis. Teman dekat atau sahabat sangat kita butuhkan untuk memberikan kita masukan atau kritikan tentang tulisan kita sehingga tulisan kita menjadi semakin lengkap dan sempurna.
Disini penulis "Omjay" merasa sangat bangga dan bahagia bertemu dengan pembaca setianya yaitu seorang suster pada acara Seminar Nasional IPTPI di Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta, senin 14 Maret 2011.
Disini penulis memberikan Tips cara menulis efektif yaitu : tuliskan saja apa yang ada di depan mata, tentukan tujuan untuk apa Anda menulis, siapa yang Anda tuju untuk pembaca tulisan itu? pesan apa yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca? biarkan jari jemari Anda menari menyelesaikan irama nada dalam otak Anda, simpan dulu jangan langsung di-posting berpikir sebelum memposting.