Mohon tunggu...
NURCHOLIS
NURCHOLIS Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger

Pendatang baru di kompasiana.com yang sedang mencari pengalaman dan bersemangat dalam membuat konten yang informatif, menarik, dan SEO-friendly. Sedang belajar menulis artikel beragam topik untuk blog dan website.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

6 Cara Ampuh Bangun Kedekatan Orangtua dan Anak Remaja di Era Digital

7 Juni 2024   09:42 Diperbarui: 7 Juni 2024   09:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak perempuan sedang bermain games balap mobil (sumber gambar: unsplash.com/ToddJiang)

Era digital yang serba terhubung dengan gawai nyatanya bisa membuat jurang perbedaan generasi semakin lebar antara orangtua dan anak remaja. Orangtua yang sudah terbiasa dengan komunikasi tatap muka mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan cara komunikasi anak remaja yang lebih banyak menggunakan media sosial dan chatting. Akibatnya, hubungan orangtua dan anak remaja menjadi dingin dan jarang terjalin komunikasi yang dalam.

Padahal, kedekatan orangtua dan anak remaja sangat penting untuk mendukung perkembangan psikologis anak. Orangtua merupakan figur pendamping dan pelindung bagi anak remaja yang sedang mengalami perubahan fisik dan psikis yang signifikan. Lalu, bagaimana cara membangun kedekatan orangtua dan anak remaja di era digital ini? Yuk, simak rahasianya di bawah ini!


1. Mulai dari Diri Sendiri: Pahami Dunia Digital Anak Remaja

Sebelum membangun kedekatan dengan anak remaja, orangtua perlu memahami dunia digital yang menjadi bagian besar kehidupan mereka. Luangkan waktu untuk mempelajari aplikasi sosial dan platform digital yang populer di kalangan remaja. Pahami fungsi dan fitur aplikasi tersebut agar bisa berdiskusi dengan anak remaja dalam bahasa mereka.

Misalnya, orangtua bisa membuat akun media sosial dan mengikuti akun anak remaja mereka (dengan izin anak tentu saja!). Orangtua juga bisa menonton video bersama anak remaja di platform seperti YouTube dan berdiskusi tentang konten tersebut. Dengan demikian, orangtua dapat menjadi teman curhat bagi anak remaja dan membantu mereka menggunakan dunia digital secara positif.


2. Quality Time di Era Digital: Manfaatkan Teknologi untuk Kedekatan

Meski era digital kerap dianggap menjauhkan hubungan antar individu, tetapi teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk membangun kedekatan orangtua dan anak remaja. Cobalah beberapa cara berikut ini:

  • Main Game Bareng: Banyak game online yang bisa dimainkan bersama secara real-time. Luangkan waktu untuk menemukan game yang sesuai dengan minat anak remaja dan orangtua agar bisa bermain bersama dan menjalin bonding.
  • Nonton Film Bersama Secara Online: Layanan streaming menawarkan kemudahan untuk menonton film bersama secara online. Pilih film yang disukai kedua belah pihak dan manfaatkan fitur chat untuk berkomentar atau berdiskusi tentang film tersebut.
  • Ikut Kelas Online Bareng: Kelas online dengan topik menarik bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dilakukan bersama anak remaja. Pilih kelas sesuai minat bersama, misalnya kelas fotografi, kelas masak, atau kelas bahasa asing.


3. Komunikasi Efektif: Ganti Ceramah dengan Ngobrol Santai

Komunikasi efektif merupakan kunci utama dalam membangun kedekatan antara orangtua dan anak remaja. Orangtua perlu menghindari gaya komunikasi yang mendikte atau menceramahi anak remaja. Cobalah berkomunikasi dengan cara yang lebih santai dan terbuka agar anak remaja merasa nyaman untuk berbicara dan berbagi pikirannya.

  • Berikan Perhatian Penuh Saat Berbicara: Saat berbicara dengan anak remaja, berikan perhatian penuh dan hindari gangguan seperti ponsel atau televisi. Tatap matanya dan dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dia katakan.
  • Gunakan Bahasa Tubuh yang Positif: Senyum dan tunjukkan rasa penasaran saat anak remaja berbicara. Hindari menyilangkan lengan atau menatap dengan wajah judes karena dapat membuat anak remaja merasa tidak nyaman.
  • Ajukan Pertanyaan Terbuka: Gunakan pertanyaan terbuka seperti “Apa yang kamu pikirkan tentang hal ini?” atau “Bagaimana perasaanmu tentang itu?” Pertanyaan terbuka akan mendorong anak remaja untuk berbicara lebih banyak dan berbagi pikirannya secara lebih dalam.
  • Hindari Memotong Pembicaraan: Biarkan anak remaja menyelesaikan pendapatnya terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan. Hindari memotong pembicaraan atau membantah pendapatnya secara langsung.
  • Berikan Apresiasi dan Pujian: Apresiasi dan puji anak remaja saat dia berbicara dengan terbuka dan jujur. Pujian akan membuatnya merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk berkomunikasi dengan orangtua.


4. Menjalin Kepercayaan: Jadilah Pendengar yang Baik dan Pendukung Setia

Kepercayaan merupakan fondasi penting dalam hubungan orangtua dan anak remaja. Anak remaja perlu merasa bahwa mereka bisa percaya kepada orangtuanya dan bahwa orangtuanya akan selalu mendukung mereka.

  • Jaga Rahasia Anak: Jika anak remaja mempercayakan rahasia kepada orangtua, jaga rahasia tersebut dengan baik. Jangan ceritakan rahasianya kepada orang lain tanpa izinnya.
  • Hindari Mengkritik Terlalu Berlebihan: Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Hindari mengkritik anak remaja secara berlebihan karena dapat menurunkan rasa percaya dirinya. Fokuslah pada kelebihan dan potensi anak remaja agar dia semakin termotivasi untuk berkembang.
  • Berikan Dukungan Saat Anak Mengalami Kesulitan: Tunjukkan bahwa orangtua selalu ada untuk mendukung anak remaja saat dia mengalami kesulitan. Bantu dia mencari solusi dan berikan motivasi agar dia tidak mudah putus asa.
  • Berikan Apresiasi atas Usaha dan Prestasinya: Apresiasi usaha dan prestasi anak remaja, baik besar maupun kecil. Berikan pujian dan motivasi agar dia semakin semangat untuk mengejar mimpi-mimpinya.


5. Menjadi Role Model yang Baik: Tunjukkan Sikap dan Perilaku Positif

Anak remaja banyak belajar dari contoh orangtua. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menunjukkan sikap dan perilaku positif agar anak remaja dapat meneladani dan mencontohnya.

  • Tunjukkan Rasa Saling Menghargai: Perlakukan anak remaja dengan penuh rasa hormat dan hargai pendapatnya. Hindari berbicara kasar atau menghina anak remaja.
  • Bersikap Jujur dan Bertanggung Jawab: Tunjukkan kepada anak remaja bahwa orangtua selalu bersikap jujur dan bertanggung jawab. Tepati janji yang dibuat dan ajarkan anak remaja pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.
  • Kelola Emosi dengan Baik: Ajarkan anak remaja bagaimana mengelola emosi dengan baik. Tunjukkan cara menenangkan diri saat marah atau kesal dan bagaimana menyampaikan keinginan dengan cara yang tepat.
  • Jaga Kesehatan dan Gaya Hidup Sehat: Tunjukkan kepada anak remaja pentingnya menjaga kesehatan dan gaya hidup sehat. Ajak anak remaja untuk berolahraga bersama, makan makanan yang sehat, dan tidur yang cukup.
  • Luangkan Waktu untuk Kegiatan Bersama: Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama anak remaja, seperti makan bersama, menonton film, atau berwisata. Kegiatan bersama akan membantu membangun kedekatan dan menciptakan kenangan yang indah.


6. Percaya pada Proses dan Terbuka Terhadap Perubahan

Membangun kedekatan orangtua dan anak remaja di era digital membutuhkan proses dan kesabaran. Orangtua perlu terbuka terhadap perubahan dan belajar menyesuaikan diri dengan cara komunikasi dan gaya hidup anak remaja yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Percayalah bahwa usaha dan kesabaran akan membuahkan hasil dan hubungan orangtua dan anak remaja akan semakin kuat di masa depan.


Penutup

Kedekatan orangtua dan anak remaja sangat penting untuk mendukung perkembangan psikologis anak. Di era digital ini, orangtua perlu beradaptasi dengan cara komunikasi dan gaya hidup anak remaja agar dapat membangun kedekatan yang positif dan mendukung. Dengan menerapkan rahasia-rahasia yang telah diuraikan di atas, orangtua dapat membangun jembatan kedekatan dengan anak remaja di antara gawai dan menjalin hubungan yang kuat dan bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun