Menurut saya, diplomasi semacam ini sangat solutif. Mengapa? Karena saya setuju dengan pemikiran V Stanzel, bahwa dalam kondisi perang, diplomasi sangat sulit dilakukan. Banyak tantangan yang menghadang seperti rasa curiga, ketegangan dan lain sebagainya. Di era digital ini, diplomasi melalui media menjadi solusi dahsyat. Tanpa batasan, dengan media semua orang bisa mengakses konten yang sama meski ada di area yang berbeda. Media tak memiliki penghalang, dengan satu klik, sudah tersebar ke seluruh dunia.
Strategi ini turut diadopsi oleh PBB. Melalui portal berita resminya yakni news.un.org, PBB Â terus menegaskan prioritas pertama melindungi warga sipil. Strategi ini mengiringi bantuan kemanusiaan dalam bentuk finansial senilai $20M. Harapannya dengan pemanfaatan fitur-fitur digital, pesan dari diplomasi-diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh individu, NGO, OI, hingga aktor negara dan diplomat itu sendiri dapat tersampaikan dan dipertimbangka dengan baik oleh kedua pihak yang sedang bersitegang dalam peperangan.
- Rahardjo, G. (18 Juli 2018). "Retno Marsudi : Diplomasi adalah Seni". Diakses melalui https://muda.kompas.id/baca/2018/07/18/retno-marsudi-diplomasi-adalah-seni/ pada tanggal 1 Maret 2022 pukul 16:27WIB
- Â Ashari, K. (2020). Kamus Hubungan Internasional dan Diplomasi. Diakses melalui Google Books
- Â Kissinger, H. (2012). Diplomacy. Diakses melalui Google Books
- Â Tanembaum, Y. (22 Februari 2017). "Diplomacy is the art of enhancing power". Diakses melalui https://www.e-ir.info/2017/02/22/diplomacy-is-the-art-of-enhancing-power/ pada tanggal 1 Maret 2022 pukul 16:40 WIB
- Tavel, M. H. (2005). "The Humanitarian diplomacy of the International Committee of the Red Cross". Diakses melalui https://www.icrc.org/en/doc/assets/files/other/humanitarian-diplomacy-icrc.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H