Mohon tunggu...
aliya fara
aliya fara Mohon Tunggu... Mahasiswa

I'm into movies and books.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film, The Princess Diaries

16 September 2024   01:49 Diperbarui: 16 September 2024   03:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Movie Database (TMDB)

The Princess Diaries adalah film komedi yang tayang ada 2001 lalu. Film ini disutradarai oleh Garry Mashall dan diproduseri oleh Whitney Housten. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh penulis terkenal bernama Meg Cabot.

Film ini menceritakan tentang Mia Thermopolis (Anne Hathaway) yang baru mengetahui dirinya adalah keturunan bangsawan setelah ayahnya yang merupakan putra mahkota meninggal dunia. Mia adalah seorang remaja biasa yang berasal dari San Fransisco. Selama ini dia tinggal Bersama ibunya yang Bernama Helen Thermopolis (Caroline Goodall) setelah ibunya bercerai dari ayahnya sewaktu Mia masih sangat kecil. Suatu hari, Mia dikabari ibunya bahwa neneknya, Ratu Clarisse Renaldi (Julie Andrews) telah tiba di San Fransisco dan mengundang Mia untuk mengunjungi tempatnya. Mia bingung karena ia harus bertemu dengan neneknya yang sama sekali belum pernah ia kenal. Akhirnya, Mia mengunjungi neneknya di keesokan hari pada saat pulang sekolah. Disitulah Mia pertama kali melihat wajah neneknya.

Di sana, ia diberitahu bahwa neneknya adalah ratu dari Kerajaan kecil di Eropa yang Bernama Genovia. Alasan sang nenek ingin bertemu dengan Mia adalah ia ingin memberi kabar duka mengenai sang ayah. Ayahnya adalah putra mahkota Kerajaan Genovia yang tewas akibat kecelakaan belum lama ini. Mia ditawari tahta untuk menggantikan sang ayah oleh neneknya. Tetapi, Mia diberi pilihan bahwa dia boleh mengambil tahta tersebut dan tinggal sebagai Putri Genovia, atau tetap tinggal di San Fransisco sebagai gadis biasa. Remaja berkacamata dan berambut keriting itu tidak tahu harus memilih apa, hal itu membuatnya frustrasi lalu kembali ke rumah. Keesokan harinya, sang nenek terburu-buru ingin mengumumkan kepada pers mengenai Mia yang merupakan penerus tahta. Akhirnya Helen membuat kesepakatan di antara mereka berdua. Mia akan tetap belajar menjadi seorang putri, lalu setelah itu Mia berhak menentukan pilihan untuk menjadi putri atau tetap menjadi gadis biasa di San Fransisco.

Melodyriad_pinterest
Melodyriad_pinterest

1. Kelebihan dari Film The Princess Diaries

Cerita ringan yang mudah dicerna oleh para penontonnya

Cerita ini memang mengangkat tema fantasi karena menceritakan seorang remaja biasa yang tiba-tiba mengetahui bahwa dirinya adalah putri setelah 16 tahun hidup, tetapi alur dari film ini tetap tidak terlepas dari masalah sehari-hari yang realistis serta diselipkan unsur komedi yang tidak membosankan di dalamnya. Hal inlah yang membuat para penonton merasa enjoy saat menonton film komedi asal Amerika Serikat tersebut.

Acting Para Pemain yang Ciamik

Kinerja para pemain para film Garapan Garry Marshall ini mendapat respon yang positif dari public. Pasalnya, mereka sangat totalitas dalam memerankan karakter masing-masing dalam film ini. Salah satunya adalah pemeran utamanya, Anne Hathaway. The Princess Diaries merupakan film layar lebar pertama Anne Hathaway. Walaupun ini kali pertamanya berperan dalam film layar lebar, ia berhasil memerankan karakter Mia si gadis canggung dengan cemerlang, sehingga penonton merasa ikut berkembang Bersama Mia.

Setting Film dan Kostum yang Memikat

Beberapa tempat menarik dijadikan latar tempat pada film ini, yaitu Palace of Fine Arts Lokasi ikonik yang terletak di San Fransisco yang digunakan untuk beberapa adegan penting seperti upacara resmi dan acara kerajaan, Buckingham Palace yang terletak di London, dan Muir Woods National Monument yang terletak di San Fransisco.

Kostum-kostum rancangan Patricia Field yang dikenakan Mia pada film ini pun sangat menarik. Sebelum bertemu neneknya dan berlatih menjadi seorang putri, pakaian Mia cenderung kasual dan tidak terlalu bergaya karena mencerminkan kepribadiannya yang canggung. Namun, setelah ia berlatih dan bertramsformasi menjadi seorang putri pakaian ia kenakan berubah menjadi lebih formal. Hal ini mencerminkan dirinya yang kini  merupakan seorang putri dengan gaun-gaun anggun dan elegan yang  mewah, serta tidak lupa mengenakan tiara di kepalanya.

2. Kekurangan dari Film The Princess Diaries

 

Alur yang Klise dan Lambat

Meskipun alur film ini ringan dan mudah dicerna para penontonnya, alur film ini bisa dibilang mainstream dan klise. Perubahan mendadak Mia dari gadis canggung biasa menjadi seorang putri yang percaya diri dalam waktu sigkat  terlalu tidak logis ketika disatukan dengan masalah reaalistis yang ia miliki sedari awal.

Kurangnya Pengembangan Karakter

Salah satu karakter yang perkembangannya terasa lambat adalah Lily Moscovitz. Selain karena ia adalah tokoh pendukung, alasan lainnya adalah karena film ini terlalu terpaku pada alur yang klise, Di mana fokus film hanya kepada pemeran utama, sehingga perkembangan karakter Lily kurang terekplorasi. Peran Lily terfokus pada konflik bahwa ia marah dan bingung terhadap perubahan sahabatnya yang tiba-tiba menjadi seorang putri. Karakter yang dimiliki Lily menjadi terkesan tidak terlihat karena tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengalami pertumbuhan karakternya dari seorang teman yang tidak pengertian menjadi karakter yang pada akhirnya bisa menerima keadaan bahwa sahabatnya sekarang adalah seorang putri.

3. Pesan dari Film The Princess Diaries

          Pesan yang bisa diambil dari film ini adalah tidak perlu takut untuk menjadi orang yang percaya diri dan menghadapi tantangan yang ada di depan mata. Mia awalnya adalah seorang yang sangat canggung, pemalu, dan tidak percaya diri, tetapi semua itu berubah seiring berjalannya waktu saat ia menjalani pelatihan menjadi seorang putri. Mia berani mengambil keputusan penting dalam hidupnya dan memberanikan diri menghadapi kenyataan yang datang terlalu mendadak. Mia juga berusaha keras untuk bertanggung jawab atas kewajiban yang ia miliki setelah menjadi seorang putri.

4. Pendapat Pribadi Penulis

            Menurut penulis pribadi, film The Princess Diaries ini sangat menghibur dan santai. Film ini juga memikat mata karena latar dan kostumnya yang indah. Film bergenre komedi ini berhasil membuat penontonnya terkesan dengan acting, pemgambilan gambaran, serta latar tempat yang memanjakan mata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun