b. Kesejahteraan Sosial
Anak dengan attachment secure cenderung lebih terbuka dalam hubungan sosial. Mereka belajar untuk percaya pada orang lain dan membangun hubungan yang sehat, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya. Mereka juga lebih mampu untuk mengembangkan keterampilan empati, karena mereka merasa aman untuk mengekspresikan dan memahami perasaan orang lain.
c. Kesejahteraan Kognitif
Keamanan emosional yang dibangun melalui attachment secure juga berdampak positif pada perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang memiliki pola attachment secure lebih cenderung untuk menjelajahi lingkungan mereka dengan rasa ingin tahu yang tinggi, yang mendukung perkembangan kognitif dan keterampilan pemecahan masalah. Mereka merasa cukup aman untuk mencoba hal-hal baru, yang penting untuk pembelajaran dan perkembangan intelektual.
d. Resiliensi
Anak dengan attachment secure lebih mampu menghadapi stres dan kesulitan, karena mereka telah belajar bahwa mereka dapat mengandalkan dukungan pengasuh mereka ketika menghadapi tantangan. Ini membantu mereka mengembangkan resiliensi, atau kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kesulitan.
3. Pengaruh Attachment Secure dalam Kehidupan Dewasa
Pengaruh attachment secure tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanak. Pola attachment yang aman dapat berlanjut hingga dewasa, memengaruhi cara seseorang berhubungan dengan pasangan, teman, dan bahkan anak-anak mereka sendiri. Individu yang memiliki pola attachment secure di masa kanak-kanak cenderung memiliki hubungan yang sehat dan mampu mengelola emosi mereka dengan lebih baik sepanjang hidup mereka.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Attachment Secure
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan attachment secure pada anak meliputi:
Responsivitas Pengasuh: Pengasuh yang responsif terhadap kebutuhan fisik dan emosional anak cenderung membentuk attachment secure.