Mohon tunggu...
Aliya Fadilah
Aliya Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton/ pendiam/wisata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep attachment secure dan dampaknya terhadap kesejahteraan anak

19 Januari 2025   12:11 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Attachment Secure dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Anak:

Teori attachment, yang dikemukakan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth, menekankan pentingnya hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuhnya dalam perkembangan psikologis. Salah satu bentuk attachment yang paling positif adalah secure attachment, yang memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Artikel ini akan mengupas konsep attachment secure dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesejahteraan anak.

1. Konsep Attachment Secure

Attachment secure terjadi ketika seorang anak merasa aman dan nyaman dengan pengasuhnya, yang mampu memberikan respons yang konsisten dan sensitif terhadap kebutuhan emosional anak. Mary Ainsworth melalui eksperimen Strange Situation mengidentifikasi perilaku anak yang memiliki attachment secure sebagai berikut:

Anak merasa cemas ketika pengasuhnya pergi, namun cepat merasa nyaman saat pengasuh kembali.

Anak menunjukkan kepercayaan diri untuk mengeksplorasi lingkungan, tetapi selalu kembali ke pengasuh sebagai sumber kenyamanan dan keamanan.

Pola ini tercipta ketika pengasuh responsif terhadap sinyal dan kebutuhan emosional anak.

Anak dengan attachment secure memiliki hubungan yang stabil dan penuh kepercayaan dengan pengasuh, yang memberikan dasar untuk perkembangan sosial dan emosional yang sehat.

2. Dampak Attachment Secure terhadap Kesejahteraan Anak

a. Kesejahteraan Emosional

Anak dengan attachment secure cenderung memiliki stabilitas emosional yang lebih baik. Mereka mampu mengelola perasaan frustrasi dan kecemasan dengan lebih baik, karena mereka tahu bahwa pengasuh mereka akan ada untuk memberikan dukungan dan kenyamanan saat diperlukan. Hal ini membantu anak merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan emosional, baik dalam hubungan sosial maupun dalam menghadapi perasaan negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun