Mohon tunggu...
Aliya Fadilah
Aliya Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton/ pendiam/wisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tema Teori Perkembangan Sosial yang Dikemukakan oleh Lev Vygotsky & Jean Piaget

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:07 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Perkembangan Sosial yang Dikemukakan oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget

Perkembangan sosial dan kognitif anak merupakan topik yang sangat penting dalam bidang psikologi perkembangan. Di antara para teoris yang paling berpengaruh dalam pemahaman kita tentang bagaimana anak-anak belajar dan tumbuh, Lev Vygotsky dan Jean Piaget menonjol sebagai dua tokoh utama yang memiliki pandangan berbeda tetapi saling melengkapi tentang proses ini. Kedua tokoh ini memberikan wawasan penting mengenai cara anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial melalui interaksi dengan dunia di sekitar mereka.

Meskipun Piaget dan Vygotsky sama-sama mengakui pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan anak, mereka menawarkan pendekatan yang sangat berbeda dalam memahami bagaimana proses itu terjadi. Jean Piaget melihat perkembangan sebagai proses yang lebih bersifat internal, didorong oleh interaksi anak dengan lingkungannya, sementara Lev Vygotsky menekankan peran interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif dan sosial. Tulisan ini akan membahas secara lebih mendalam teori perkembangan sosial dari kedua tokoh tersebut serta perbedaan dan kesamaan di antara mereka.

Teori Jean Piaget: Perkembangan Kognitif yang Bersifat Tahap-tahap

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, dikenal sebagai perintis teori perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif yang secara bertahap mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui pengalaman langsung dan eksperimen mandiri. Ia menyusun perkembangan kognitif anak dalam serangkaian empat tahap perkembangan, yang masing-masing memiliki ciri khas dan berhubungan dengan cara anak berpikir dan memahami dunia:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, bayi belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungan mereka menggunakan indra dan gerakan fisik. Pada akhir tahap ini, mereka mulai memahami konsep objek permanen, yaitu bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat.

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan simbol seperti kata-kata dan gambar untuk mewakili objek, tetapi pemikiran mereka masih sangat egosentris dan cenderung berpikir secara intuitif daripada logis.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Anak-anak mulai mampu berpikir logis tentang objek konkret dan memahami konsep seperti konservasi dan keterurutan, meskipun mereka masih kesulitan berpikir secara abstrak.

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak-anak pada tahap ini mulai mampu berpikir secara abstrak dan hipotetis, serta bisa memahami konsep yang lebih kompleks seperti moralitas, keadilan, dan etika.

Menurut Piaget, anak-anak melalui tahap-tahap ini secara bertahap, dan setiap tahap ditandai oleh kemampuan kognitif yang baru. Sementara Piaget mengakui bahwa interaksi sosial memainkan peran dalam pembelajaran, ia tidak melihatnya sebagai pusat dari perkembangan. Dalam pandangan Piaget, anak-anak belajar terutama melalui eksplorasi individu terhadap dunia fisik, dan interaksi sosial lebih berfungsi untuk memperluas pemahaman mereka ketika mereka sudah mencapai tingkat tertentu dalam perkembangan kognitif.

Namun, Piaget juga menekankan pentingnya interaksi dengan teman sebaya dalam membantu anak-anak memahami perspektif orang lain. Dalam hal ini, dinamika sosial membantu anak-anak dalam memahami bahwa orang lain mungkin memiliki pandangan yang berbeda dari mereka, yang penting dalam perkembangan moral dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun